Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim Angket DPRD DKI, Mohammad Sangaji secara tiba-tiba meminta Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Heru Budi Hartono untuk meninggalkan ruang rapat tim angket. Padahal Heru datang sesuai undangan dari tim angket untuk datang menjelaskan ihwal e-budgeting.
"Dengan hormat, kami minta bapak meninggalkan tempat. Karena kami hanya mengundang tim konsultan," ujar Ongen, di Gedung DPRD, Jakarta, Rabu (11/3).
Heru sempat menjelaskan sejenak bahwa proses e-budgeting berkaitan dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)nya. Menurut Heru, BPKAD memiliki tugas untuk merancang sistem e-budgeting dan memasukkan harga satuan barang. Namun, kata Heru, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengisi satuan program karena itu adalah tugas dari masing-masing SKPD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, penjelasan tersebut tidak diterima oleh ketua tim angket. Ongen tetap meminta kepada Heru untuk meninggalkan ruangan.
"Hari ini kami agendanya memanggil konsultan e-budgeting. Mungkin untuk SKPD akan dipanggil lain hari," ucapnya.
Rapat pertemuan saat ini masih berlangsung. Agenda pertemuan sempat molor dan baru dimulai pukul 11.10 WIB. Padahal sesuai dijadwalkan pertemuan dimulai pukul 10.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, rapat masih berlangsung antara Ketua tim angket dengan satu anggota konsultan e-budgeting.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa dirinya mengimbau agar rapat angket bisa terbuka untuk publik.
"Saya harap apa yang sudah digembar-gemborkan kami semua bahwa angket untuk membuat terang-benderang ke publik bisa ditunjukkan dengan membuat semua rapat angket terbuka," kata Ahok melalui pesan singkat kepada media di Jakarta, Selasa malam (10/3).
(utd)