Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Panitia Angket DPRD DKI Jakarta dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) berlangsung alot. Akibatnya, pimpinan rapat terpaksa memutuskan menskors rapat selama 40 menit.
Dalam rapat ini, TAPD yang diketuai oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, dicecar berbagai pertanyaan oleh Panitia Angket. Salah satu bahasan yang membuat suasana memanas adalah soal kronologis pengiriman APBD DKI 2015 kepada Kementerian Dalam Negeri yang menurut anggota dewan tidak mencantumkan hasil pembahasan dalam komisi-komisi.
Anggota Panitia Angket dari Fraksi Gerindra, Mohammad Sanusi mempertanyakan surat edaran dari Sekda kepada kepada SKPD untuk menginput rincian kegiatan ke dalam
e-budgeting antara tanggal 14-20 Januari. Padahal, kata Sanusi, pembahasan oleh dewan baru dilakukan pada tanggal 20 dan 21 Januari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Patut diduga memang sengaja dilakukan (eksekutif). Bapak (Sekda) sadar tidak kalau mengirimkan draft yang bukan hasil pembahasan?" sambung Rois Hadayana dari Fraksi PKS.
"Apakah ada arahan dari pimpinan Anda untuk tidak mengirimkan draft APBD hasil pembahasan dengan dewan kepada Kemendagri?" tanya Selamat Nurdin, Ketua Fraksi PKS menimpali.
Berondongan pertanyaan dari para anggota tim angket tersebut lantas dijawab oleh Saefullah. Dirinya mengatakan draft yang dikirim kepada Kemendagri adalah hasil e-budgeting yang sudah disempurnakan dan mengakomodir pembahasan DPRD.
"Yang kami kirim ke Kemendagri adalah hasil print out e-budgeting. Data e-budgeting itu juga kita kirim ke DPRD untuk dilakukan pembahasan," kata Saefullah.
Berkali-kali Saefullah terus didesak oleh dewan dengan pertanyaan benar tidak dirinya mendapat arahan dari atasannya untuk tidak mengirimkan draft APBD hasil pembahasan. Saefullah juga terus menjawab diplomatis bahwa yang dikirim oleh Pemprov DKI sudah memasukkan hasil pembahasan dengan dewan.
Saat ini rapat masih diskors. Pimpinan rapat yakni Ketua Panitia Angket Mohammad 'Ongen' Sangaji memutuskan untuk skors karena materi pembahasan masih cukup banyak yang harus diklarifikasi.
"Ini bisa sampai subuh, sekarang babak satu kita lanjutkan setelah skors 40 menit," ucap Ongen.
(obs)