Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan dalam rapat pembahasan anggaran belanja yang dilakukan oleh DPRD terjadi pemotongan berbagai macam anggaran yang sudah diusulkan oleh pihak eksekutif. Besarnya berkisar antara 10 hingga 15 persen.
Hal ini disampaikan oleh Saefullah dalam rapat antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Panitia Angket DPRD DKI, Kamis (12/3) siang, di Gedung DPRD DKI Jakarta.
"Kalau anggaran pembangunan sekolah sebesar Rp 4 miliar dipotong 20 persen tahun depan juga dipotong, ya enggak jadi sekolahnya," kata Saefullah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun hal ini lantas dibantah oleh anggota dewan. Menurut mereka, substansi pertemuan antara Panitia Angket dengan TPAD hari ini bukan soal isi pembahasan, melainkan tentang kronologis pengiriman APBD kepada Kementerian Dalam Negeri yang tidak mencantumkan hasil pembahasan bersama dengan dewan.
"Kalau terjadi pemotongan itu harusnya dikembalikan lagi untuk dibahas bersama dewan," ucap Inggard Joshua, Wakil Ketua Panitia Angket.
Sementara itu anggota Fraksi Gerindra yang juga duduk di Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi juga menampik pernyataan Saefullah. Menurutnya, pemotongan tersebut tidak dilakukan di Komisi D yang membidangi urusan pembangunan.
Ia membalas dengan contoh lain bahwa dalam usulan yang disampaikan eksekutif kepada dewan untuk dibahas masih banyak yang sifatnya gelondongan dan belum mencantumkan rincian kegiatan. Misalnya, perbaikan jalan yang tidak menyebut secara rinci panjang jalan yang akan diperbaiki.
"Harusnya tanya dulu (kepada dewan). Perlu diingat pembahasan APBD itu tidak selesai dalam paripurna, masih ada pembahasan lain misalnya waktu (draft APBD) dikembalikan oleh Kemendagri," kata Sanusi.
Untuk diketahui, pertemuan antara Panitia Angket dengan TAPD saat ini masih diskors. Dalam pertemuan hari ini, Saefullah diberondong pertanyaan oleh anggota dewan terkait kronologis pengiriman draft APBD DKI 2015.
(obs)