Sekda DKI Jakarta Beberkan Pemotongan APBD 2015 oleh DPRD

Donatus Fernanda Putra | CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2015 14:25 WIB
"Kalau anggaran pembangunan sekolah Rp 4 miliar dipotong 20 persen tahun depan juga dipotong, ya enggak jadi sekolahnya," kata Sekda DKI Jakarta Saefullah.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kiri) bersama Wakil Ketua Muhammad Taufik dan Abraham Lunggana saat memberikan keterangan terkait rapat mediasi antara Gubernur DKI Jakarta dengan DPRD yang berakhir ricuh, Jakarta, Kamis, 6 Maret 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengungkapkan dalam rapat pembahasan anggaran belanja yang dilakukan oleh DPRD terjadi pemotongan berbagai macam anggaran yang sudah diusulkan oleh pihak eksekutif. Besarnya berkisar antara 10 hingga 15 persen.

Hal ini disampaikan oleh Saefullah dalam rapat antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Panitia Angket DPRD DKI, Kamis (12/3) siang, di Gedung DPRD DKI Jakarta.

"Kalau anggaran pembangunan sekolah sebesar Rp 4 miliar dipotong 20 persen tahun depan juga dipotong, ya enggak jadi sekolahnya," kata Saefullah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun hal ini lantas dibantah oleh anggota dewan. Menurut mereka, substansi pertemuan antara Panitia Angket dengan TPAD hari ini bukan soal isi pembahasan, melainkan tentang kronologis pengiriman APBD kepada Kementerian Dalam Negeri yang tidak mencantumkan hasil pembahasan bersama dengan dewan.

"Kalau terjadi pemotongan itu harusnya dikembalikan lagi untuk dibahas bersama dewan," ucap Inggard Joshua, Wakil Ketua Panitia Angket.

Sementara itu anggota Fraksi Gerindra yang juga duduk di Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohammad Sanusi juga menampik pernyataan Saefullah. Menurutnya, pemotongan tersebut tidak dilakukan di Komisi D yang membidangi urusan pembangunan.

Ia membalas dengan contoh lain bahwa dalam usulan yang disampaikan eksekutif kepada dewan untuk dibahas masih banyak yang sifatnya gelondongan dan belum mencantumkan rincian kegiatan. Misalnya, perbaikan jalan yang tidak menyebut secara rinci panjang jalan yang akan diperbaiki.

"Harusnya tanya dulu (kepada dewan). Perlu diingat pembahasan APBD itu tidak selesai dalam paripurna, masih ada pembahasan lain misalnya waktu (draft APBD) dikembalikan oleh Kemendagri," kata Sanusi.

Untuk diketahui, pertemuan antara Panitia Angket dengan TAPD saat ini masih diskors. Dalam pertemuan hari ini, Saefullah diberondong pertanyaan oleh anggota dewan terkait kronologis pengiriman draft APBD DKI 2015.

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER