Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya), Kamis (12/3), menjadwalkan pemeriksaan 15 saksi terkait dugaan korupsi pada proyek pengadaan uninterruptible power supply (UPS) yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2014.
Menilik kata Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul, sembilan dari 15 saksi tersebut merupakan petinggi perusahaan-perusahaan pemenang tender pengadaan uniterruptible power supply tersebut.
Selain mereka, kepolisian juga memeriksa dua pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat. Satu pejabat pembuat komitmen pada instansi serupa di Jakarta Barat juga dipanggil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pihak sekolah, Subdirektorat Tindak Pidana Korupsi pada Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memanggil kepala Bagian Tata Usaha SMPN 61, kepala SMAN 23 dan SMAN 2.
Penanganan kasus dugaan korupsi APBD DKI Jakarta 2014 di Polda Metro Jaya memang terlihat sangat intensif.
Sejak meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan Jumat pekan lalu, kepolisian secara maraton memeriksa saksi-saksi yang berkaitan langsung dengan pengadaan UPS.
Selasa (10/3) lalu, Kasubdit Tipikor Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Aji Indra mengatakan setiap hari kerja pihaknya memang akan terus mengagendakan pemeriksaan saksi. Meski demikian, ia masih terus menolak menjelaskan sejauh mana kasus ini telah mereka tangani.
(hel)