Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai Kongres atau Musyawarah Nasional yang diselenggarakan partai politik bukan merupakan ajang mencari kekuasaan sebagai pemimpin semata. Perhelatan nasional ini, Max katakan, memiliki makna yang jauh lebih dalam, yaitu mencari tokoh pemersatu partai.
"Sebenarnya kalau melihat partai politik sekarang ini yang telah menyelenggarakan Munas atau Kongres, seperti Golkar, PPP dan PAN, saya kira bukan predikat ketua umum saja yang sebenarnya kita cari, tetapi predikat tokoh pemersatu," ujar Max kepada CNN Indonesia, Sabtu (14/3).
Menurut Max, tokoh pemersatu layaknya sebuah maskot dalam partai politik. Maskot ini kemudian akan menjadi penyukses sebuah partai dalam menjelang Pemilihan Umum 2019 dan juga Pemilihan Kepala Daerah 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu acuan dasarnya untuk bagaimana mencari pemersatu agar tidak terpecah," ujar pria kelahiran Ambon ini.
Seperti diketahui, tiga partai politik yaitu Partai Golkar, PPP dan PAN telah menyelenggarakan Munas atau Kongres. Dari ketiga partai tersebut telah bermunculan ketua umum partai yang baru. Namun, timbul konflik dan ketegangan di dalam tubuh partai mereka lantaran penetapan ketua umum yang dinilai tidak demokratis atau bermasalah.
Max melihat salah satu faktor dominan yang menjadi penyebab kegaduhan partai politik tersebut adalah adanya intervensi, baik dari dalam maupun luar partai.
Untuk menyiasati hal tersebut, Partai Demokrat telah melakukan beberapa antisipasi, salah satunya adalah melakukan konsolidasi ke kepengurusan partai di pusat dan daerah. Konsolidasi ini, Max katakan, untuk menciptakan soliditas para kader.
Sejauh ini, Max mengaku Partai Demokrat telah melakukan konsolidasi dalam bentuk kunjungan kerja ke perangkat-perangkat partai di daerah. Hal ini sejalan dengan janji Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum partai untuk melakukan hal tersebut selepas menjabat sebagai Presiden RI.
"Mungkin belum semuanya, kemarin (7/3) di Bali sudah tujuh provinsi dari Indonesia Timur dikumpulkan," ujar Max.
(pit)