Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens, tak dapat menerima alasan dan tujuan Tim Angket DPRD DKI Jakarta yang akan memanggil istri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Veronica Tan.
Bagi Boni sama sekali tidak tepat langkah pihak DPRD Jakarta yang akan memanggil istri Ahok. “Apa urusannya, saya lihat DPRD sudah ngawur. Mereka tendesius mau menyerang keluarga Ahok,” kata Boni saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu malam (14/3). “Ini sudah tidak masuk akal.”
Boni mempertanyakan kalau Tim Angket DPRD Jakarta ingin memanggil Veronica kenapa tidak sejak awal bila memang rapatnya bersifat tertutup. Menurut Boni, sah-sah saja istri Gubernur hadir dalam rapat revitalisasi Kota Tua di Balai Kota, Kamis lalu. “Boleh-boleh saja hadir untuk memberi masukan. DPRD ini berlebih dan kebablasan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boni mencermati penyerangan terhadap Ahok oleh para politikus di DPRD Jakarta bersifat kolektif untuk menghadang Ahok yang ingin membongkar dugaan kasus-kasus korupsi.
Dia menegaskan bahwa yang jauh lebih penting saat ini yaitu membongkar dugaan dana siluman dalam APBD DKI Jakarta 2015 yang jumlahnya mencapai lebih dari Rp 10 triliun. “Teruskan pengusutan dugaan korupsi sistemik di DPRD Jakarta,” kata Boni menekankan.
Dia mensinyalir praktit korupsi dengan memaninakn anggaran sudah berlangsung sejak lama. “Apa yang diperjuangkan oleh Ahok melaporkan ke KPK harus didukung,” ujar Boni.
Sebelumnya, Deputi Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni menyebutkan bahwa kehadiran Veronica sekadar untuk memberi masukan mengenai perbaikan Kota Tua. Menurut Sylviana hal tersebut wajar saja dan merupakan bentuk kepedulian istri gubernur ke Kota Tua yang menjadi salah satu fokus pembenahan pemerintah Jakarta.
(obs)