Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Pelaporan dan Analisis Traksaksi Keuangan (PPATK) direncanakan bakal dilibatkan dalam melacak donatur yang membiayai warga negara Indonesia untuk pergi bergabung dengan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Pada waktunya, kalau (PPATK) harus dilibatkan, ya akan dilibatkan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Rikwanto di Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta, Senin (16/3).
Peran PPATK diperlukan untuk mengetahui rekening yang digunakan para donatur dalam kasus ini. Namun hingga saat ini Polri masih belum melibatkan PPATK.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) sebelumnya mengatakan sudah mengantongi nama beberapa orang yang diduga menjadi sponsor keberangkatan WNI untuk bergabung dengan ISIS.
Menurut Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNN Arief Dharmawan, donatur-donatur yang sudah terdeteksi itu memang membiayai perjalanan para WNI.
Belakangan ini berulang kali terjadi WNI berangkat ke Suriah karena diduga terkait dengan ISIS. Setelah keberangkatan WNI lewat Malaysia dan Bandara Soekarno-Hatta berhasil dideteksi akhir tahun 2014, 16 WNI yang hendak menyeberang ke Suriah pada Rabu (11/3) ditangkap pemerintah Turki.
Sebelumnya, 16 WNI dikabarkan menghilang ketika berkunjung ke Turki dengan menggunakan biro perjalanan resmi Smailing Tour dari Indonesia. Namun menurut pemerintah, kelompok ini berbeda dengan kelompok yang telah ditahan otoritas Turki.
(agk)