Operasi Pencarian Korban AirAsia QZ 8501 Total Dihentikan

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mar 2015 14:03 WIB
Sempat ada operasi pencarian tambahan selama satu minggu efektif atas pemintaan keluarga korban.
Petugas dari Basarnas dan KNKT bekerjasama memindahkan bangkai Pesawat AirAsia QZ 8501 dari kapal Crest Onyx ke darat dengan menggunakan alat berat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (02/03/2015). (detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Operasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ 8501 total dihentikan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas), Selasa (17/3) kemarin. Sebelumnya, pada Selasa, 3 Maret 2014 lalu, operasi utama pencarian resmi dihentikan sebelum disetujui lagi operasi pencarian tambahan selama satu minggu efektif. Tidak ada korban yang ditemukan dalam operasi tambahan ini.Total pencarian atas korban pesawat ini adalah 79 hari.

"Ya operasi pencarian tambahan itu atas permintaan keluarga selama satu minggu efektif," tutur Kepala Basarnas Marsekal Madya F.H. Bambang Soelistyo kepada CNN Indonesia, Rabu (18/3) siang tadi.

Bambang menjelaskan, pengumuman penghentian operasi utama pencarian korban pesawat dengan jurusan Surabaya - Singapura itu secara resmi disampaikan dirinya kepada keluarga korban di Crisis Center Mapolda Jawa Timur (Jatim) pada 3 Maret tersebut. Dalam penutupan itu, ditampilkan pula video upaya pencarian yang telah dilakukan Basarnas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Operasi utama itu dihentikan karena sudah tidak ada lagi korban yang ditemukan. Namun, atas permintaan keluarga, lalu ada operasi pencarian tambahan," tutur Bambang.

Pencarian tambahan itu dilakukan selama satu minggu efektif. Sempat ada dua hari penundaan pencarian karena cuaca buruk sehingga harus diganti pada hari lain.

Operasi pencarian tambahan itu, terang Bambang, dilakukan di perairan Selat Karimata. Pasalnya, di perairan itu lah banyak ditemukan korban AirAsia QZ8501. "Perairan itu kan sudah kita lokalisir. Jadi kita mencari di perairan itu," ujar Bambang.

Pesawat AirAsia QZ 8501 dengan tipe Airbus A320-216 memuat total penumpang 155 orang dan 7 crew pesawat. Pesawat jurusan Surabaya-Singapura ini terdeteksi hilang dari radar pada 28 Desember 2014 lalu. Operasi pencarian besar-besaran kemudian dilakukan, dengan melibatkan TNI dan negara lain, seperti Rusia, Korea Selatan, Malaysia, Singapura. Pencarian itu disebut-sebut sebagai yang terbesar sepanjang sejarah. Selama pencarian itu, sebanyak 106 tubuh atau bagian tubuh ditemukan, namun hanya 68 orang yang berhasil diidentifikasi, termasuk seekor monyet.



(hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER