Antisipasi WNI Gabung ISIS, Smailing Tour Tutup Cabang Daerah

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mar 2015 15:17 WIB
Belajar dari pengalaman, Smailing Tour menutup semua cabangnya di daerah kecuali Jakarta terkait hilangnya 16 WNI di Turki yang diduga bergabung dengan ISIS.
Ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia/Laudi Gracivicia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Chief Operating Officer Smailing Tour Davy Batubara menyatakan saat ini perusahaannya telah menutup penjualan paket wisata maupun tiket untuk di daerah-daerah selain Jakarta. Hal itu dilakukan menyusul insiden hilangnya 16 WNI di Turki beberapa waktu silam.

"Penjualan dari daerah sementara ini ditutup dulu. Belum ada rencana lagi bukanya kapan. Kalau di Jakarta tidak (tutup)," ujar Davy kepada CNN Indonesia, Kamis (18/3).

Selama ini kantor jasa tur domestik dan mancanegara yang berbasis di Jakarta ini menerima pemesanan tur ke luar negeri melalui telepon dan email. Setelah itu, calon wisatawan yang telah memesan akan mendapatkan itinerary perjalanan setelah melengkapi persyaratan yang dibutuhkan, seperti paspor dan pembayaran. (Baca juga: Chep Hernawan: Saya juga Kandidat untuk Berangkat ke ISIS)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat tiba di hari keberangkatan, para calon wisatawan akan berkumpul di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang dan kemudian berangkat ke negara tujuan bersama pemandu wisata.

Davy mengakui kebijakan penutupan penjualan sementara ini untuk mengantisipasi terulangnya kembali WNI yang hilang di Turki pada akhir Februari kemarin. Kasus hilangnya 16 WNI itu, Davy katakan, adalah kasus pertama Smailing Tour.

Seperti diketahui, 16 WNI yang menggunakan jasa Smailing Tour pergi berwisata ke Turki bersama dengan rombongan dan kemudian memisahkan diri dengan alasan urusan keluarga pada 24 Februari.

Hingga 26 Februari, ke-16 WNI tersebut masih dapat dihubungi, namun komunikasi terputus sejak 27 Februari dan belum diketahui keberadaannya sampai sekarang.

Badan Intelijen Nasional mencium hilangnya ke-16 WNI tersebut terkait dengan kelompok ekstrimis Islam ISIS, menyusul 16 WNI lain yang ditangkap otoritas Turki di Gaziantep pada Rabu (4/3) lalu.

Hingga kini, pihak Smailing Tour belum mendapat kabar terbaru mengenai 16 WNI yang memakai jasa mereka. "Belum ada kabar apa-apa dari Kementerian Luar Negeri," ujar Davy.

Smailing Tour merupakan perusahaan penyedia jasa tur dan perjalanan yang berdiri sejak 1976. Berpusat di Jakarta, perusahaan dengan total pegawai sekitar 600 orang ini memiliki delapan cabang yang tersebar di Jakarta dan Bali.

Setiap tahun, Smailing Tour mampu memberangkatkan lebih dari 10 ribu wisatawan dari seluruh penjuru Indonesia ke luar negeri. Berbasis layanan telepon dan email, perusahaan ini menawarkan beragam paket wisata dengan harga yang beragam. (Baca juga: Dua Pelatihan yang Dijalani WNI Sebelum ke Suriah Versi Chep) (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER