Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri menyatakan kebanyakan warga Indonesia bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) karena kurang memahami betul organisasi apa yang diikutinya.
"Kami mengimbau mereka (masyarakat) kan mereka yang bergabung dengan ISIS itu masyarakat yang pemahamannya kurang cerdas," kata Kepala Divisi Humas Brigadir Jenderal Anton Charliyan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (19/3).
Imbauan itu merupakan tindak lanjut yang bisa dilakukan Polri terkait maraknya aktivitas ISIS di Indonesia. Anton menyebutkan Poso, Sulawesi Selatan, dan Pulau Jawa sebagai daerah-daerah yang rawan ISIS.
(Baca juga: Dua Pelatihan yang Dijalani WNI Sebelum ke Suriah Versi Chep)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hampir sama dengan daerah yang selama ini rawan terorisme," ujarnya.
Dia juga menyatakan, masyarakat yang pemahaman agamanya kuat justru enggan bergabung dengan kelompok radikal seperti ISIS.
"Karena itu kami juga meminta ulama untuk mencegah dan menyadarkan masyarakat agar tidak bergabung dengan ISIS," kata Anton. (Baca juga:
Chep Hernawan: Saya juga Kandidat untuk Berangkat ke ISIS)
Saat ini ada 16 WNI yang ditahan otoritas Turki. Mereka diketahui akan menyeberang ke Suriah. Pemerintah saat ini masih berupaya untuk memulangkan mereka untuk diperiksa di dalam negeri.
Selain itu ada pula laporan 16 WNI yang hilang saat berkunjung ke Turki. Mereka menggunakan biro perjalanan resmi Smiling Tour. Namun kelompok ini berbeda dengan kelompok yang telah ditahan otoritas Turki
Sebelumnya juga ada penanagkapan WNI yang akan ke Suriah melalui Turki. Mereka ditangkap polisi Malaysia sesaat sebelum terbang di Bandara Kuala Lumpur. Mereka selanjutnya dipulangkan dan ditangani oleh Polri terkait motif mereka pergi ke Suriah.
(sur)