Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Rikwanto menyatakan sebagai negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, Indonesia dipandang sebagai lahan subur untuk merekrut orang-orang yang mau bergabung bersama ISIS. Oleh karena itu penyebaran paham ISIS menjadi cukup cepat di Indonesia.
"Kalau bicara stok orang-orang (berpaham) radikal, yang punya niat masuk surga cepat-cepat, stoknya banyak di sini," kata Rikwanto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (22/3).
Rikwanto menambahkan sampai hari ini setidaknya ada lima wilayah di Indonesia yang menjadi kantong simpatisan ISIS. Kelima kantong tersebut adalah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol Saud Usman Nasution juga menyatakan keberadaan ISIS di Indonesia harus diwaspadai lebih jauh. Apalagi saat ini, menurutnya, ada dua tokoh besar yang menjadi motor ISIS di Indonesia.
Mereka adalah amir Jamaah Anshoru Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir dan pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso. Ba'asyir sendiri saat ini tengah menjalani vonis 15 tahun penjara di Lapas Nusakambangan atas keterlibatannya dalam pelatihan teror di Aceh sementara Santoso masih menjadi incaran polisi. Santoso disebut-sebut masih berkeliaran di hutan di Poso.
Analisa Polri terhadap lima daerah yang menjadi kantong-kantong simpatisan ISIS ini tidak jauh berbeda dengan pengakuan Chep Hernawan, tokoh Islam di Cianjur yang mengaku telah memberangktkan ratusan WNI ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan ISIS.
Dia menyebutkan, sebagian besar orang yang diberangkatkannya berasal dari Pulau Jawa. Hanya beberapa saja yang berasal dari luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat.
(hel)