Jakarta, CNN Indonesia -- Antisipasi terhadap penyebaran paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diserukan beberapa organisasi masyarakat Islam, seperti salah satunya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Penolakan tersebut menurut Komisi III DPR RI merupakan tanda jika ISIS di Indonesia bukan berasal dari kelompok semacam itu.
Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi mengungkapkan adanya seruan dari ormas seperti itu merupakan bentuk peringatan bagi masyarakat Indonesia bahwa ISIS tidak ada kaitannya dengan Islam.
"Paling tidak ini peringatan bagi masyarakat bahwa ISIS bukan berasal dari aktivitas islam," ujar Aboe Bakar saat ditemui di kompleks DPR RI, Kamis petang (26/3).
Pria yang akrab disapa Habib tersebut menambahkan gerakan pemerintah yang gencar memberantas ISIS di Indonesia terlalu berlebihan. Selain itu, muncul kekhawatiran tindakan yang dilakukan pemerintah merupakan bentuk pengalihan isu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Habib menegaskan, bila dilihat dari sisi ikhtiar, maka pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah merupakan hal yang bagus. Dia pun mengatakan pemerintah harus mengusahakan pencegahan seperti itu terus.
"Saya khawatir ini merupakan pengalihan isu tapi sebagai pencegahan bagus-bagus saja," ujarnya.
Keberadaan ISIS di Indonesia kembali dianggap sebagai ancaman setelah sejumlah warga negara Indonesia ditangkap di Turki karena disinyalir akan bergabung dengan ISIS. Selain itu empat orang warga negara Turki yang ditangkap di Poso beberapa waktu lalu pun terbukti merupakan bagian dari ISIS.
Lebih jauh lagi, Chep Hermawan, pria asal Cianjur menyatakan dirinya sebagai orang yang menyalurkan WNI untuk bergabung dengan ISIS. Gelombang penolakanpun semakin banyak ditujukan pada ISIS, yang terbaru adalah penolakan dari HTI yang menganggap ISIS sebagai organisasi yang bukan melawan kebodohan tetapi melakukan perang terhadap sesama Muslim sendiri dengan ideologi Takfiri mereka.
"Kami menolak keberadaan ISIS karena telah menimbulkan horor bagi umat Islam. Melalui ideologi Takfiri mereka dengan mudah mengkafirkan sesama Muslim," kata juru bicara HTI Ismail Yusanto kepada CNN Indonesia, Rabu (25/3) malam.
(utd)