Penolakan Pulang 16 WNI di Turki Tak Ganggu Upaya Deportasi

Suriyanto | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mar 2015 22:25 WIB
Menurut Anton Charliyan, para WNI ini enggan pulang karena ingin tetap menyeberang ke Suriah untuk berjuang bersama ISIS.
Personil Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengawal petugas yang membawa barang bukti usai melakukan penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (22/3). Densus 88 Mabes Polri berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa Sembilan Hand Phone, Uang Tunai 8 Juta rupiah serta Uang 5300 US Dollar, Dokument Paspor, serta Laptop. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penolakan pulang 16 warga negara Indonesia yang kini ditahan di Turki tidak menghalangi deportasi terhadap mereka. Sebanyak 12 WNI diantaranya akan ditetap dipulangkan meski mereka beralasan tidak punya lagi harta benda di tanah air.

Menurut Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polri, tim yang saat ini ada di Turki sudah sepakat dengan otoritas setempat bahwa 12 WNI akan dideportasi. "Dalam watu satu dua hari ke depan pemulangan akan dilakukan," kata Anton kepada CNN Indonesia, Rabu (25/3). Saat ini menurutnya masih disiapkan administrasi pemulangan 12 WNI tersebut.

Dari 16 WNI yang ada, hanya 12 yang akan dipulangkan. Empat di antaranya belum akan dipulangkan karena salah satu di antaranya tengah hamil. Ia akan dipulangkan bersama tiga WNI lainnya serta bayi yang akan lahir jika usianya sudah cukup untuk naik pesawat. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anton mengakui para WNI di Turki tersebut membuat surat pernyataan yang intinya mereka enggan kembali ke Indonesia. Selain karena harta mereka sudah dijual habis, para WNI ini masih ngotot ingin berjuang ke Suriah bersama ISIS. (Baca juga: Ngotot Berjuang Bersama ISIS, 16 WNI Enggan Dipulangkan)

Pemulangan tetap dilakukan karena negara menurut Anton harus melindungi setiap warga negara. Apalagi beberapa di antara mereka masih anak-anak. "Mereka masih WNI belum dicabut kewarganegaraanya," ujar Anton. Sementara yang berusia dewasa dibutuhkan keterangannya terkait simpatisan ISIS di Indonesia.

16 WNI ini ditangkap otoritas Turki saat hendak menyeberang ke Suriah. Mereka diketahui pergi menggunakan biro perjalanan resmi. Mereka memisahkan diri dari rombongan dan tak kembali.

Data dari Mabes Polri menyebutkan, dua dari 16 WNI tersebut adalah isteri dari pelaku tindak pindana teror. Ririn Andrian Sawir adalah isteri Achsanul Huda, warga negara Indonesia yang lebih dulu pergi ke Suriah. Huda kini telah tewas di negeri yang tengah berkonflik itu. Ririn pergi ke Turki bersama tujuh anaknya.

Sementara Tiara Nurmayanti adalah istri dari M Hidayah, pelaku teroris yang telah tewas di Tulungagung. Tiara pergi ke Turki bersama anaknya yang bernama Syifa Hidayah Kalashnikova. (Baca juga: WNI Istri Jihadis Boyong Tujuh Anaknya ke Turki) (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER