WNI Tewas di Suriah, JK: Itu Risiko di Medan Perang

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2015 19:22 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan saat ini sebanyak 300 WNI ada di Suriah.
Wapres Jusuf Kalla menghadiri acara International Conference on Terrorism and ISIS digelar di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat (23/3). (DetikFoto/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan keprihatinannya atas tewasnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI), Ridwan Abdul Havie, di sebuah pertempuran di Kota Idlib, Suriah. Menurutnya, tewas merupakan risiko dalam berperang.

"Siapa saja yang memutuskan untuk berperang maka memungkinkan terkena senjata, misalkan peluru yang mengakibatkan seseorang tewas, itu risiko," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jumat (27/3).
Kalla selanjutnya mengatakan saat ini sebanyak 300 WNI berada di Suriah. Sebelumnya, anak Abu Jibril, Ridwan Abdul Hayie dikabarkan tewas saat berperang di Suriah. Ridwan tewas diterjang peluru dari tank pasukan Suriah saat bertempur Kota Idlib, Suriah.
Baca Juga: Fokus WNI Tewas Berperang di Suriah

Tewasnya anak keenam Abu Jibril ini dinyatakan oleh putra sulung Jibril, Muhammad Jibril Abdul Rahman dalam laman Facebooknya. "Adikku Ridwan terbunuh syahid Insyaa Allah akibat peluru tank syiah nushairiyah," kata Jibril dalam statusnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abu Jibril merupakan tokoh Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Ia pernah diduga terlibat beberapa peristiwa terorisme.

Sementara itu, pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan di Suriah Ridwan bukan bergabung dengan ISIS. Ridwan bergabung dengan pasukan Jabhat Al Nusra. Al Nusra adalah pasukan yang selama ini memerangi rezim Al Assad di Suriah.

Al Nusra juga kerap disebut sebagai Al Qaeda di Suriah. Al Nusra adalah cabang Al Qaeda di negara yang tengah berkonflik itu. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER