Jusuf Kalla dan Hubungan Tetangga yang Tak Lagi Tegang

Noor Aspasia | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 06:09 WIB
JK dianggap maestro mencairkan ketegangan termasuk membuat hubungan dengan Australia kembali mencair. Bahkan pihak tetangga tak lagi ungkit eksekusi mati.
Duta Besar Australia Paul Grigson. (CNN Indonesia/Hanna Samosir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam jadwal makan siang, kemarin (31/3). Usai bertemu dengan JK, Paul tampak tersenyum dan menyapa para wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Setelah menyapa, Paul pun berkelakar, dirinya belum berhasil menguasai dan menggunakan bahasa Indonesia padahal tugas sebagai Duta Besar Australia untuk Indonesia menuntutnya harus bisa berbahasa Indonesia. Paul pun bercerita pertemuannya dengan Jusuf Kalla sebenarnya dalam rangka memperkuat relasi bisnis dan ekonomi, Australia menginginkan keseriusan bekerjasama dengan Indonesia di sektor wisata juga pangan.

"Dalam hubungan dua negara wajar saja mengalami naik turun termasuk antara Australia dan Indonesia," kata Paul saat ditanya soal kebijakan Eksekusi Mati yang sempat membuat negaranya mencak pada pemerintah Jokowi-JK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Australia memang menggencarkan kecaman dan ancaman soal kebijakan eksekusi mati, bahkan pada suatu kesempatan Perdana Menteri Australia Tony Abbott sempat mengancam akan menarik bantuan Australia yang digelontorkan untuk membantu korban Tsunami di Aceh pada 2004 lalu.

"Sekarang sudah tenang dua negara. Tidak ada lagi yang bahas itu (Eksekusi Mati) sama di Australia juga begitu," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyambung pernyataan Paul.

JK menjelaskan saat ini pemerintah Australia sudah bisa menghargai dan menghormati hukum yang berjalan di Indonesia termasuk Eksekusi mati sehingga hubungan membaik tak lagi tegang seperti yang ramai di media.

Pihak lain, Deputi Seswapres Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar mengatakan kedatangan Paul salah satunya memperkuat kerjasama perdagangan daging sapi dari Australia dan Indonesia.

Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa merupakan pangsa konsumen yang besar bagi Australia. Selain itu, Bidang pariwisata pun dibidik menjadi sektor lanjutan kerjasama. Kerjasama dirangkai dengan tujuan memesrakan kembali hubungan antara Indonesia dan Australia.

Pada pertemuan yang berdurasi satu jam ini, JK membujuk Australia agar berkenan membantu pelatihan pelayanan bagi pariwisata Indonesia.
"Wisata (Indonesia) sudah baik, tapi hospitality kurang," kata Dewi menirukan pernyataan JK.

Paul pun mengangguk dan menyetujui permintaan JK, dirinya pun menyarankan adanya pertemuan lanjutan yang bisa membentuk formula khusus kerjasama antara Indonesia dan Australia.

Penolakan Grasi Presiden Jokowi terhadap pengedar narkoba asal Australia ditolak membuat Australia geram. Penolakan grasi Joko Widodo atas terpidana mati narkoba Myuran Sukumaran (33) dan Andrew Chan (31) memastikan keduanya akan berakhir dihadapan regu tembak. Dua warga Australia ini merupakan anggota "Bali Nine" itu ditangkap di Bandara Ngurah Rai pada 2005 setelah tertangkap membawa 8,2 kg heroin.

Australia pun meledak, mulai dari kecaman hingga ancaman penarikan bantuan Tsunami telah digulirkan bahkan Australia sampai mengemis pertukaran tahanan agar dua warga negaranya bisa selamat dari tangan ekskutor mati  Indonesia. Ditengah perlawanan Australia terhadap kebijakan eksekusi mati, Australia minta maaf atas sikap emosional pemimpin negara mereka. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Julie Bishop pada Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui sambungan telepon seluler.

Kegalauan Australia terhadap Indonesia memang sebuah cerita lama. Tahun 2011, Australia sempat menghentikan eskpor sapi ke Indonesia, namun Australia mencabut kembali penghentian ekspor tersebut. Hal ini dikarenakan kondisi neraca perdagangan Australia masih bergantung pada Indonesia. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER