Yorrys dengan beberapa orang, termasuk para wartawan kemudian bergerak naik ke Sekteriat Fraksi Golkar di lantai 12 Gedung Nusantara. "Begitu saya naik, saya lihat banyak Pamdal berjaga. Pintu masuk dikunci," tutur Yorrys.
Saya bilang ke Pamdal tugasnya menjaga orang lain tidak masuk, bukanlah anggota Fraksi Golkar. Tak lama kemudian, seorang polisi berpangkat Kompol datang dan berkata yang tidak berkepentingan diharap turun. "Saya bilang ke dia, semua yang disini berkepentingan. Di sini cuman ada anggota Fraksi Golkar dan wartawan."
Yorrys lalu memanggil Fayakhun Adriandi untuk melihat soal pintu masuk ruang fraksi yang dikunci dan pakai password itu. Pintu itu sedikit terbuka ketika didorong. "Ternyata besi yang dipakai murahan. Saya suruh untuk digergaji saja," tutur Yorrys.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat digergaji, Yorrys mengaku berpesan jangan sampai kaca-kaca di fraksi pecah dan rusak. Itu akan membuat situasi makin kacau dan punya konsekuensi hukum karena merusak aset negara.
Jika kaca pecah, Yorrys yakin penguasaan Sekretariat Fraksi Golkar bakal lebih sulit dan memakan waktu.
"Ya saya tahu itu berdasarkan pengalaman saya di lapangan. Ini tidak ada teorinya, tapi ini pengalaman lapangan, ungkapnya. Ada dua pintu untuk masuk sekretariat Fraksi Golkar.
Saat pintu pertama digergaji, Yorrys mengaku mendengar barang-barang dipindahkan dibalik pintu kedua. Ini indikasi bahwa kubu Aburizal Bakrie tidak akan menyerahkan fraksi begitu saja.
Saat itu, di dalam ruang rapat Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo sedang menggelar konferensi pers soal peserta Munas Ancol yang diduga ilegal.
"Saya dapat sms dari wartawan yang didalam meminta agar pintu fraksi dibuka agar mereka bisa keluar,' tuturnya.
Paduan gergaji dan dorongan wartawan, ungkap Yorrys akhirnya membuat pintu Pertama fraksi terbuka. Lalu rombongan itu masuk ke ruang rapat fraksi karena pintu kedua ternyata tidak dikunci. Konferesi pers telah berakhir tetapi Bambang Soesatyo tidak ada namun masih berada di lantai 12 Gedung Nusantara.
Fraksi Golkar kubu Agung Laksono akhirnya bisa masuk dan rapat untuk kali pertama di Sekretariat Fraksi Golkar. Usai itu, kedua kubu akhirnya melakukan rapat dengan mediator Wakil Ketua DPR Fadli Zon. "Saya sengaja tak banyak terlibat di rapat mediasi itu. Saya hanya ingin lihat bagaimana mereka melakukan resolusi konflik," kata Yorrys.