Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri akan membentuk tim untuk turut mengejar sepuluh tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang melarikan diri Selasa (31/3) dini hari.
"Masa saudara sendiri tidak dibantu? Kami sedang bentuk tim." kata Kepala Divisi Humas Brigadir Jenderal Anton Charliyan, di Mabes Polri, Rabu (1/4).
Walau demikian, dia belum bisa mengungkapkan bagaimana rincian tim yang akan dibentuk institusinya. "Kita tidak akan beri tahu," ujar Anton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika ditanyai soal kemungkinan para tahanan melarikan diri secara terencana, Anton enggan berandai-andai. Menurutnya, semua itu akan terbukti melalui penyelidikan pada waktunya.
"Jangan menduga, jangan berasumsi, bicara fakta saja," ujarnya.
Selasa, sepuluh tahanan melarikan diri dari tahanan Badan Nasional Narkotika di Cawang, Jakarta, Selasa dini hari. Satu dari sepuluh tahanan tersebut merupakan anak buah Sylvester Obiekwe, terpidana kasus narkoba yang menanti eksekusi mati Kejaksaan Agung.
Keluar dari ruang tahanan, kesepuluh tahanan tersebut lantas menghilang setelah melompati dinding setinggi tiga meter ke kawasan Rumah Sakit Otak Nasional.
Aksi melarikan diri ini seharusnya tidak dapat terlaksana jika empat petugas jaga BNN tidak lalai menjalankan tugas mereka. Aksi ini dapat diketahui karena tahanan-tahanan BNN lainnya berteriak memanggil petugas.
Saat ini BNN sedang menginvestigasi penyebab para tahanan bisa melarikan diri. Para petugas yang berjaga pada saat kejadian berlangsung terus dimintai keterangan. Salah satu hal yang ingin digali tim tersebut adalah bagaimana bisa para tahanan memotong teralis besi berdiameter 16 milimeter dan tembok rutan setebal 40 sentimeter. (Baca juga:
Kaki Tangan Terpidana Mati Sylvester Kabur dari Tahanan BNN)
(sur)