Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, lembaga yang dikepalainya akan diisi oleh total 70 orang staf, termasuk dirinya. Dengan jumlah tersebut, ia menilai struktur organisasi pembantu presiden itu ramping.
Luhut menjelaskan, sebelum Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilebur menjadi Kantor Staf Kepresidenan di pemerintahan Presiden Joko Widodo, jumlah staf khusus menyentuh angka total sekitar 240 orang.
"Kalau dulu waktu UKP4 itu dengan staf khusus Presiden SBY itu jumlahnya 240 berapa begitu. Kami sekarang total mungkin baru 30 orang. Mungkin sampai tahun depan nanti jadi 70 orang," ujar Luhut di Jakarta, Kamis (2/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekas Penasehat Tim Transisi itu menyebutkan, tugas pokok dari para staf ini adalah melaporkan kepada Presiden Jokowi dengan memberikan memo dua kali dalam seminggu, sesuai permintaan atau sesuai perkembangan yang terjadi di lapangan, baik di bidang ekonomi, politik, pertahanan, dan lain sebagainya.
"Kami sudah jalankan dan Presiden puas dengan masukan itu, karena digodok tim profesional yang hanya berpikir terbaik untuk republik tercinta. Kami hanya berpikir yang terbaik untuk Republik Indonesia, tidak lebih dari itu," kata dia.
Luhut menekankan bahwa dirinya adalah seorang yang sangat loyal dalam membela tanah air. "Saya ada guyonan, saya seorang perwira yang sudah ada pada pengabdian saya tertinggi sehingga tidak ada kepentingan politik. Tidak usah khawatir. Bahwa saya loyal kepada Presiden tegak lurus, tidak bisa ditawar," ujar dia.
Namun, lanjut Luhut, hal itu berlaku sepanjang Presiden bekerja dengan baik dan tidak melanggar konstitusi. "Sepanjang Presiden tegak, kami akan bantu Presiden sekuat tenaga. Kami jaga derajat kehormatan dari organisasi kami ini," kata dia.
(pit)