Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjawab kritik dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik yang hendak menyoroti rendahnya pemasukan dan serapan dalam APBD 2014 pada Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) milik Gubernur.
Menurut Ahok—sapaan Basuki—kritik yang disampaikan Taufik tidak tepat sasaran karena seharusnya hal itu disampaikan kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo, yang saat pelaksanaan APBD 2014 lalu masih menjadi Gubernur DKI Jakarta selama 10 bulan.
"Kalau dikatakan saya tidak bekerja, Taufik salah sasaran. Kalo dikatakan tidak kerja, (seharusnya katakan kepada) pak Jokowi dong. Kan, sepuluh bulan (di tahun 2014) pak Jokowi yang menjadi Gubernur, bukan Ahok," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengakui, penyerapan anggaran dalam APBD DKI Jakarta tahun lalu memang sangat rendah jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, serapan anggaran yang rendah tersebut dikatakan Ahok muncul karena adanya perintah dari Jokowi untuk berhati-hati dalam menggunakan anggaran dalam APBD 2014.
"Pak Jokowi (tahun lalu) perintah, kami ngomong jujur saja nih. Kami copot semua SKPD yang terindikasi terima pokir (pokok pikiran) dari DPRD. Makanya, dalam sejarah DKI yang terjadi penyerapan anggaran paling rendah itu tahun 2014 karena kami lepas pokir-pokir tersebut," ujar Ahok menjelaskan.
Serapan anggaran dalam APBD DKI Jakarta 2014 tahun lalu diketahui hanya sebesar 59 persen dari total nilai APBD yang mencapai angka Rp 72,9 triliun. Sementara, total pendapatan yang diperoleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mencapai Rp 40 triliun dari target sekitar Rp 60 triliun di tahun lalu.
(pit)