Ledakan Tanah Abang Ciri Khas Kelompok Radikal

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 13:22 WIB
Penggunaan paku sebagai material dalam bom diyakini menjadi ciri khas kelompok radikal. Polisi pun buka catatan lama soal kemungkinan kelompok radikal.
Sebuah ledakan terjadi di bedeng yang terbuat dari tripleks di Jl Jati Bunder, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (8/4/2015). Di lokasi, petugas menemukan sejumlah barang bukti 49 plastik hitam berisi benda berukuran bola tenis yang diduga petasan banting. (CNN Indonesia/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri menyatakan barang-barang diduga bom yang ditemukan di lokasi ledakan Tanah Abang menunjukkan ciri-ciri kelompok radikal.

"Bom paku itu memang ciri khas kelompok radikal, baik yang ada di Jawa Barat maupun Jawa Timur," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (9/4).

Walau demikian, belum dapat disimpulkan apakah ledakan ini memang terkait dengan gerakan radikal atau terorisme. Menurut Rikwanto, penyidik masih melakukan pendalaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedang membuka file-file apakah ini terkait dengan kelompok yang sudah pernah bertindak sebelumnya," ujar Rikwanto.

Dia juga menyatakan, bahan peledak yang digunakan dalam benda-benda tersebut adalah bahan peledak buatan tangan. Karena itu, polisi kesulitan untuk melacak dari mana asalnya.

"Kalau bukan pabrikan bisa berbagai macam bahan peledaknya, ini handmade," ujar Rikwanto.

Kepolisian pun belum bisa menyebut benda berbahan peledak itu sebagai bom. Hal itu dikarenakan, tidak ditemukan detonator maupun timer ditemukan pada bahan peledak.

"Bentuknya ini seperti petasan banting besar, bulat seukuran bola tenis dibungkus plastik seperti dimsum," ujar Rikwanto. Pada benda tersebut juga ditemukan serpihan paku yang bisa melukai.

Sebanyak 49 benda berbahan peledak tersebut ditemukan di Tanah Abang, menyusul terjadinya ledakan yang memakan empat orang korban, Kemarin.

Saat ini kepolisian masih menyelidiki bagaimana benda-benda tersebut bekerja.

"Apakah itu meledak jika dibanting atau terkena tekanan itu masih diselidiki," kata Rikwanto.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER