Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto menyerahkan Ferry Ardiyanto, satu dari empat korban ledakan di Tanah Abang, kepada penyidik Polda Metro Jaya, dini hari tadi. Serah terima ini dilakukan setelah dokter menyatakan Ferry sudah dapat menjalani rawat jalan.
"Dia sudah dapat meninggalkan rumah sakit. Oleh karena itu, sekitar pukul 01.00 WIB, dia dijemput oleh penyidik," kata Ajun Komisaris Besar Polisi Djayus Suryanto, Kepala Bagian Pengamanan RS Polri kepada CNN Indonesia, Sabtu (11/4) pagi.
Ferry tercatat sebagai korban pertama yang akan menjalani pemeriksaan oleh penyidik kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terhitung, selama tiga hari penyidik tidak dapat meminta keterangan dari empat korban ledakan yang terjadi di Jalan Jati Bunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (8/4) lalu. Kondisi kesehatan keempat orang tersebut menjadi alasan utamanya.
Tiga korban lain yakni Asep Syamsuddin, Amir dan Suro alias Rustam, hingga kini masih dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Rustam tercatat sebagai korban yang mengalami luka terparah dalam ledakan tersebut.
Rustam dan Amir tercatat masih dirawat di ruang Intensive Care Unit B kelas III. Sementara itu, kondisi Asep terbilang lebih baik dibandingkan dua orang itu. Asep saat ini dibaringkan di ruang perawatan biasa, ruang Cendrawasih I VIP II.
Kamis (9/4) lalu, Komisaris Besar Yayok Witarto, Kepala Bagian Pelayanan dan Perawatan Medis RS Polri menyatakan Ferry menderita luka di kaki kiri. Namun, Yayok enggan memaparkan secara detail luka yang dialami Ferry dan tiga korban lainnya.
Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebelumnya sempat menjelaskan, sebanyak 49 bungkusan berbentuk bola yang ditemukan di lokasi kejadian ledakan, diduga disiapkan untuk senjata tawuran.
"Kami menduga barang ini disiapkan untuk perkelahian antar kelompok dan geng di sana, karena daerah itu dekat dengan daerah bongkaran," ujar Badrodin, Rabu (8/4) lalu. (Baca:
FOKUS: Misteri Ledakan di Tanah Abang)
(meg)