Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Narkotika Nasional (BNN) akan menyerahkan hasil uji laboratorium terhadap barang bukti yang diduga merupakan narkotik jenis CC4 kepada penyidik Bareskrim Polri, Senin esok (13/4). Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi kepada CNN Indonesia mengatakan, uji lab sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama.
"Namun ada proses administrasi yang harus kami penuhi. Perkiraan kami, Senin besok sudah bisa kami serahkan hasilnya ke penyidik Polri sebagai pihak pemohon," kata Slamet, Ahad (12/4).
Namun, Slamet menekankan bahwa BNN tidak akan mengumumkan hasil uji lab tersebut kepada publik karena dalam hal ini, badan penanggulangan narkotik itu hanya diminta untuk menguji sampel. Sampel yang diterima BNN dari penyidik Polri berupa tablet berwarna merah bata dengan logo LV menempel pada wadah kertas berukuran 0,7 centimeter persegi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet juga menegaskan, BNN belum bisa memastikan bahwa barang bukti narkotik tersebut merupakan jenis CC4. Apalagi, narkotik jenis itu belum pernah ditemukan beredar di Indonesia.
Narkotik yang diduga berjenis CC4 itu didapat penyidik Polri dari hasil penggeledahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur, Kamis malam (9/4). Petugas menemukan ekstasi dan CC4.
Menurut Slamet, jenis narkotik yang pernah beredar di Indonesia yaitu sebanyak 35 jenis. Jika benar yang ditemukan penyidik di LP Cipinang adalah jenis CC4, maka akan menjadi jenis yang ke-36 dalam peredaran barang haram itu di tanah air.
"Jenis narkotik di seluruh dunia ada 356," ujar Slamet.
Polri telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini yaitu dua anak buah terpidana mati Freddy Budiman yaitu Ahsiong Cecep Setiawan dan Lee, serta seorang petugas LP berinisial IR. Freddy diketahui telah diterbangkan ke Jakarta dari Nusakambangan untuk menjalani pemeriksaan di Kantor Bareskrim Polri.
(rdk)