BNN Investigasi Penyebab Tahanan Bisa Kabur dari Jeruji Besi

Abraham Utama | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 15:14 WIB
Salah satu alat bukti yang digunakan untuk melakukan investigasi penyebab tahanan kabur yaitu melihat rekaman kamera CCTV.
Ilustrasi penjara. (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil melarikan diri dari rumah tahanan (rutan) lembaga nasional pemberantasan dan penindakan narkoba tersebut, Selasa (31/3) dini hari. Peristiwa ini menimbulkan banyak tanya karena BNN menyatakan memiliki prosedur pengawasan yang ketat terhadap para tahanan.

Kepada CNN Indonesia, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi mengatakan, lembaganya mengawasi rutan selama 24 jam. Para petugas jaga pun mereka lengkapi dengan senjata lengkap.

"Ada polisi bersenjata lengkap. Makanya, kenapa mereka bisa kabur masih dalam pemeriksaan kami, apakah ada pelanggaran, kesengajaan atau pembiaran saat ini dalam pemeriksaan," ujarnya Rabu (1/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Slamet memaparkan, penjagaan rutan dibagi dalam dua shift. Penjagaan pertama pukul 07.00-19.00 WIB, sementara petugas jaga shift kedua bertugas dari pukul 19.00-07.00 WIB keesokan harinya.

Satu shift terdapat empat sampai lima petugas. Slamet berkata, satu tim itu terdiri dari beberapa unsur lembaga seperti Polri, BNN dan perwakilan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebagian dari mereka mengenakan seragam, ada pula yang berpakaian preman.

Saat ini, perbandingan jumlah petugas jaga dan tahanan BNN adalah satu banding lima. Namun, Slamet belum dapat memastikan hal ini merupakan titik lemah penjagaan rutan BNN.

Selain petugas jaga yang menenteng senjata, rutan yang berada di bagian belakang Kantor BNN di kawasan Cawang, Jakarta Timur, ini juga diawasi setidaknya dua kamera pengintai (CCTV). Meski demikian, Slamet belum mau mempublikasikan hasil pemeriksaan terhadap kamera-kamera tersebut.

"Kamera itu sudah dijadikan alat bukti. Saya mohon waktu, karena saya masih harus melakukan konfirmasi. Saya berharap dalam satu pekan kasus ini dapat terang-benderang," katanya.

Slamet berkata, saat ini tim audit internal BNN sedang memeriksa peristiwa lolosnya 10 tahanan mereka. Para petugas yang berjaga pada saat kejadian berlangsung terus dimintai keterangan. Salah satu hal yang ingin digali tim tersebut adalah bagaimana bisa para tahanan memotong teralis besi berdiameter 16 milimeter dan tembok rutan setebal 40 sentimeter.

"Ini menjadi bahan pernyataan tim pemeriksa kepada petugas. Apakah ada pelanggaran, saat itu mereka tertidur, atau prosedur operasi tidak dijalankan," tuturnya.

Pasalnya, Slamet juga mengamini bahwa mustahil pemotongan teralis besi dilakukan tanpa mengeluarkan suara. Meski tim auditor internal BNN belum mengeluarkan kesimpulan, Slamet menegaskan 10 tahanan BNN yang kabur bukan sebuah pembiaran atau konspirasi tertentu. "Murni ada penjebolan. Ada pelanggaran. Tidak mungkin mereka keluar rutan dengan bebas. Di depan ada penjagaan," ujarnya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER