Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar meminta masyarakat Banten mewaspadai perekrutan Negara Islam untuk Irak san Suriah (ISIS). Sebab bukan hanya bersifat langsung, perekrutan yang dilakukan selama ini juga melalui media online.
"Masyarakat jangan sampai terlena dengan pengaruh dan propaganda melalui dunia maya," kata Boy Rafli kepada CNN Indonesia, Senin (13/4).
Informasi yang diterima kepolisian Banten, sejauh ini sudah ada warga Banten yang turut direkrut kelompok radikal ISIS dan dikirim ke Timur Tengah. Namun Boy mengaku belum tahu jumlah pastinya. "Jumlahnya belum tahu," ujar Boy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia membantah jika ada wilayah di Banten yang rawan perekrutan ISIS. Dengan kemajuan teknologi, kelompok radikal menggunakan media internet sehingga sasarannya tak lagi dibatasi oleh wilayah demografis. (Baca juga:
Penangkapan Teroris di Santika Buah Penggerebekan Maret)
Karena itu penting bagi masyarakat untuk menekankan upaya penangkalan terhadap paham-paham ISIS yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam beberapa bulan terakhir, Densus 88 Antiteror Polri berhasil membekuk fasilitator dan penyandang dana warga negara Indonesia yang akan pergi ke Suriah atau Turki. Mereka yang ditangkap akan dikenai dengan undang-undang terorisme.
Beberapa WNI juga ada yang diamankan di Turki saat hendak menyeberang ke Suriah melalui perbatasan. Mereka mengaku ingin bergabung dengan kelompok radikal yang ada di sana untuk ikut berjuang melawan pemerintah yang berkuasa. (Baca juga:
Polisi Tahan 5 Tersangka Anggota ISIS)
(sur/sur)