Polisi Parlemen Dianggap Perlu: AC DPR Bisa Saja Diberi Racun

Christie Stefanie, Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2015 14:10 WIB
Pentingnya polisi khusus DPR ini, menurut Firman Soebagyo untuk mencegah kemungkinan bahaya dan risiko kejahatan yang dapat terjadi di kompleks parlemen.
Salah satu demonstran yang tergabung dalam Aliansi TKI Menggungat, nekat menaiki pagar ketika melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 7 April 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Gagasan pembentukan polisi parlemen dianggap oleh Badan Legislasi DPR sangat diperlukan. Pentingnya polisi khusus DPR ini, menurut Wakil Ketua Baleg Firman Soebagyo untuk mencegah kemungkinan bahaya dan risiko kejahatan yang dapat terjadi di kompleks parlemen.

Firman mengatakan, pembentukan polisi parlemen dipandang perlu karena semakin majunya teknik penyusupan yang ada. "Kan bisa saja AC (penyejuk ruangan) diberi racun, kemudian dihirup bisa mati,” kata Firman saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/4). “Makanya pengamanan itu perlu," lanjut Firman.

Politikus Partai Golkar ini meneruskan, pengamanan kompleks parlemen harus dimaksimal agar selalu siap bila menghadapi berbagai situasi. “Jangan sampai orang bakar-bakaran dulu terus polisi baru datang," tutur Firman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandangan Firman diperkuat oleh anggota Baleg Yandri Susanto. Politikus Partai Amanat Nasional ini mengatakan, kompleks parlemen sebagai kawasan strategis memang perlu untuk diberikan pengamanan yang maksimal.

Yandri menginginkan rasa aman selalu rasakan oleh para wakil rakyat yang bertugas di DPR. “Memang dibutuhkan untuk memberikan rasa aman di kawasan parlemen,” ujarnya.

Direktur Centre for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menentang keras rencana pembentukan polisi parlemen karena hanya akan menghabiskan alokasi anggaran yang diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah untuk 28 item pengadaan.

“Seperti untuk membeli senjata api pendek dan panjang berjumlah 350 pucuk akan menghabiskan Rp 4 miliar,” kata Uchok kepada CNN Indonesia, Selasa (14/4).

Contoh lainnya, ujar Uchok, pengadaan peralatan kantor seperti meja kursi, filling cabinet, sofa, AC split, komputer, printer, LCD protector, handy talky, dan pesawat telepon bisa menghabiskan anggaran Rp 1,8 miliar. Alokasi anggaran ini belum termasuk untuk membeli tameng Dallas, kendaraan water canon, dan kawat barrier.

“Alokasi anggaran untuk polisi parlemen ini sangat mahal dan mubazir karena DPR sudah mengeluarkan dana untuk tenaga pengamanan atau pamdal setiap tahun sebesar Rp 18 miliar,”
ungkap bekas Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) ini. (obs/obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER