Jokowi Berduka TKI Siti Zaenab Dipancung di Arab Saudi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 06:23 WIB
Pemerintah Indonesia mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga Siti Zaenab, TKI yang dieksekusi mati di Arab Saudi.
Presiden Jokowi. (Antara/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo berduka ketika mendengar kabar Pemerintah Arab Saudi telah mengeksekusi mati Siti Zaenab binti Duhri Rupa yang merupakan warga negara Indonesia (WNI).

"Presiden saat dilakukan, tentunya Presiden berduka, berduka sekali atas kabar ini," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (14/4) malam.

Retno mengaku telah melaporkan segala informasi kejadian yang didapat mengenai eksekusi ini kepada Presiden. Presiden juga sudah mendapat laporan sebelumnya mengenai langkah optimal yang sudah diupayakan pemerintah untuk membebaskan Siti Zaenab dari hukuman mati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak mendapat informasi apapun mengenai eksekusi itu. Atas nama Pemerintah Indonesia, kami ucapkan duka cita yang paling dalam dan kami berdoa semoga almarhumah mendapat tempat disisi-Nya," kata dia.

Menurut Retno, selama ini Pemerintah Indonesia telah berupaya seoptimal mungkin untuk memberikan perlindungan terhadap WNI. Ia mengambil contoh kasus evakuasi WNI yang terjebak konflik bersenjata di Yaman.

"Jangan pernah mempertanyakan mengenai sikap kami soal perlidungan WNI. Apa yang terjadi Yaman, sikap kami untuk perlindungan WNI, menunjukan pemerintah Indonesia untuk melindungi warga negaranya, termasuk warga negara yang sedang mengalami masalah hukum di negara lain. Sikap itu akan terus kami lakukan," ujar dia.

Pemerintah pun, imbuh Retno, telah mengirimkan nota protes kepada Pemerintah Arab Saudi. Dalam nota tersebut secara tegas diminta penjelasan mengapa eksekusi ini tidak diinformasikan kepada Pemerintah Indonesia.

"Semua upaya sudah kami lakukan. Jalur diplomatik, jalur hukum, jalur kekeluargaan, semua upaya yang dapat kami tempuh, sudah kami tempuh. Sampai terakhir surat Presiden Jokowi. Juga saat saya menerima Wamenlu Arab Saudi pada Maret lalu saya sampaikan permohonan ini. Semua upaya hukum telah kita lakukan," kata dia.

Retno menambahkan segala upaya termasuk penawaran uang diyat juga sudah dilakukan. Namun, hukum yang berjalan di Arab Saudi adalah qishas yang notabene tergantung pada pemaafan keluarga. "Sehingga ada titik dimana kita tidak bisa melakukan lebih jauh, tapi semua tugas pemerintah semua sudah kita lakukan," ujar dia.

Retno mengaku belum mendapatkan arahan dari Presiden mengenai hal ini. "Belum ada arahan. Presiden sudah tahu, mendapat informasi dari saya, ikut berduka cita, atas meninggalnya saudara kita, presiden juga sampaikan bahwa kita komitmen, lanjutkan komitmen perlindungan WNI," kata dia.
Pemerintah, ucap Retno, telah memberikan fasilitas untuk keluarga bisa berkunjung. "Kami sudah bantu, terakhir kami fasilitasi kunjungan keluarga," ujar dia.

Selain itu, lanjut dia, malam ini tim dari pihak kementerian telah bertolak ke Bangkalan, Jawa Timur, untuk menemui keluarga Siti. "Dan malam ini kami berangkat menuju keluarga dan menyampaikan kepada keluarga," kata dia.

Siti Zaenab merupakan terpidana mati kasus pembunuhan terhadap istri pengguna jasanya, Nourah Binti Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999. Eksekusi Siti dilakukan pada Selasa (14/4) pukul 10.00 waktu setempat setelah keluarga korban pembunuhan tak memberikan maaf kepada yang bersangkutan. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER