Jakarta, CNN Indonesia -- Eksekusi mati Siti Zaenab, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Bangkalan, Jawa Timur, dalam pertengahan April ternyata sudah dirasakan kedua anak Siti sejak terakhir bertemu dengan Ibu mereka di Madinah dua pekan lalu.
Syarifuddin (7 tahun) dan Mohammad Ali (5 tahun) bertemu dengan sang Ibunda, Siti, dua pekan lalu di Madinah berkat fasilitasi Kementerian Luar Negeri. Dalam pertemuan tersebut, Syarifuddin memberikan sebuah batu akik kepada Siti, seperti dikisahkan Direktur Jenderal PWNI dan BHI Kemenlu Lalu Iqbal kepada CNN Indonesia, Rabu (15/4).
Sementara, sang Ibu memberikan jaket kepada kedua anak-anaknya. Siti juga menyampaikan pesan kepada anak-anaknya untuk menjadi anak yang soleh dan memikirkan masa depan mereka. Saat itu, keduanya sudah memiliki intuisi bahwa maut akan menjemput Ibu mereka tak lama lagi.
"Keduanya masih ingat bagaimana Ibu Siti Zaenab menyampaikan pesan itu. Sehingga, kami temui keduanya di Bangkalan, mereka menyampaikan ikhlas dengan kepergian Siti," kata Lalu usai menemui Syarifuddin dan Mohammad Ali di Bangkalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan tersebut, Lalu mengatakan dia memberitahu kabar kepastian matinya Siti di sebuah ruang, bertiga dengan anak-anak Siti. Di ruangan itu, dia mengatakan Siti, ibu keduanya, akan mendapatkan akhir yang baik dengan meninggal di tanah suci.
"Saya bilang jenazah juga sudah disolatkan di mesjid yang suci dan dimakamkan di sebelah mesjid," kata Lalu.
Sebelumnya, Siti dieksekusi mati setelah Pengadilan Madinah memberikan vonis mati pada 2001. Eksekusi Siti baru dilaksanakan pada 2015 ini karena menunggu ahli putra bungsu korban Walid bin Abdullah bin Muhsin Al Ahmadi tak memberikan pengampunan atas tindakan Siti.
Simak juga: FOKUS Nasib Siti Dipancung di Saudi (utd)