Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Bambang Soelistyo memastikan para personelnya yang ikut serta dalam operasi pencarian pesawat Air Asia QZ8501 akan segera mendapatkan kenaikan pangkat.
Meski demikian, Soelistyo mengatakan, dia hanya memiliki wewenang untuk mengusulkan nama-nama calon peraih kenaikan pangkat. Daftar nama tersebut nantinya masih akan dibahas lebih lanjut oleh Kementerian Pertahanan.
Soelistyo menerangkan kenaikan pangkat kali ini berbeda dengan yang diatur dalam kepangkatan Tentara Nasional Indonesia. Dia berkata seluruh anggota Basarnas berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Soelistyo juga sedang mewacanakan penambahan personel
Basarnas Special Group. Alasannya, pada operasi pencarian pesawat Air Asia QZ8501, hampir sebagian besar personel yang diturunkan Basarnas berasal dari tim khusus.
"BSG itu kalau di TNI adalah satuan pasukan pemukul reaksi cepat. Mereka ditempatkan di kantor pusat dengan kemampuan dan alat yang lebih dibandingkan anggota Basarnas biasa. Grup ini akan diperbesar dengan anggaran yang ada," kata Soelistyo di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, kemarin, Rabu (15/4).
Saat ini BSG beranggotakan 59 personel. Soelistyo mengatakan, dia ingin menambah personel BSG hingga jumlahnya genap 100 orang.
Sementara itu, Rabu pagi, Soelistyo juga telah meresmikan pembukaan pos SAR di Pangkalan Bun. Kota ini merupakan pusat pencarian pesawat Air Asia sejak akhir Desember 2014 hingga Februari lalu.
Pos tersebut menempati satu rumah dinas pejabat pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat. Enam personel Basarnas nantinya akan bertugas secara bergantian di pos tersebut, dibantu personel dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.
"Dana operasional pos ini masuk kantor SAR Banjarmasin. Kami sudah ada anggarannya," ujarnya.
(meg)