Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengirimkan surat kepada perusahaan Google untuk meminta pemblokiran akses atas dokumen soal dan kunci jawaban Ujian Nasional. Dokumen UN tersebut dapat diunduh secara gratis di aplikasi Google Drive.
Berdasarkan surat Kemendikbud yang diterima CNN Indonesia, Anies menjelaskan pihaknya telah menemukan bahan materi ujian diunggah oleh pelaku individual tidak bertanggungjawab. Bahan UN tersebut digunakan dalam ujian-ujian yang ada di daerah.
Dokumen tersebut, menurut keterangan Anies, merupakan dokumen negara yang sangat dibatasi berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2015 Pasal 23 ayat 5 serta Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 17 ayat1 dan Pasal 54.
Atas temuan link tersebut, Anies meminta agar Google melakukan tindakan untuk menghentikan akses atas dokumen tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Respon cepat Anda sangat dihargai. Sangat mendesak bahwa kami dapat memastikan integritas dalam pelaksanaan Ujian Nasional," kata Anies.
Lebih jauh lagi, Anies juga meminta bantuan kepada Google untuk menyediakan informasi terkait jumlah traffic, unduhan dan data penting lainnya untuk bahan investigasi kementerian selanjutnya.
Dalam surat itu, Anies kemudian menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kebocoran tersebut ke penegak hukum, dalam hal ini, bareskrim Polri. "Bantuan Anda dalam waktu dekat sangat kami hormati."
Sementara itu, Manajer Komunikasi Google, Jason Tedjasukmana mengatakan pihaknya telah memblokir akses atas dokumen UN yang ada di Google Drive setelah menerima permintaan Mendikbud.
"Kami sangat prihatin mengetahui Google Drive telah disalahgunakan untuk menyimpan bocoran soal Ujian Nasional., Setelah menerima permintaan pemerintah, kami mengambil langkah cepat dengan memblokir akses," kata Jason kepada CNN Indonesia.
Sebelumnya, Kabareskrim Polri melakukan penggeledahan di Perum Percetakan Negara RI (PNRI) menyusul kebocoran soal dan kunci jawaban UN.
Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso menyebut ada satu orang dari pihak percetakan yang terlibat dalam kasus dugaan pembocoran soal Ujian Nasional.
"Kemungkinan melibatkan satu oknum percetakan. Ini sedang didalami," ujar Budi Waseso di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (15/4).
(Baca Juga: Fokus Bocornya Ujian Nasional) (utd)