Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyatakan laporan kecurangan Ujian Nasional (UN) jauh berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Meski begitu, ia mengatakan masih ada masalah dalam pelaksanaan UN tahun ini.
"Ada 69 ribu sekolah yang melaksanakan UN. Memang ada kendala namun secara umum baik," kata Anies saat konferensi pers di Kemendikbud, Rabu (15/4).
Di tahun ini, Anies mengatakan masih ditemukan laporan keterlambatan distribusi soal. Ada pula masalah kekurangan paket soal atau lembar jawaban. "Namun, tidak mengganggu pelaksanaan UN," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Kemendikbud juga menerima laporan ada daerah yang kekurangan amplop soal atau tertukar label mata pelajaran. "Masalah ini telah diatasi dengan mengganti dengan soal cadangan yang telah disediakan sebagai antisipasi," kata Anies.
Selain itu, Anies juga menerima laporan masalah terkait ujian Bahasa Inggris di Jawa Timur. Untuk soal mendengarkan, materi di dalam CD ternyata berbeda dengan teks soal.
Solusinya, 15 soal tersebut tidak digunakan dalam penilaian. "Nanti, tidak dipakai dalam penilaian. Dengan begitu, anak-anak tidak dirugikan karena masalah ini," ujarnya.
Meskipun demikian, Anies mengatakan pihak percetakan dan yang membuat CD telah menjalankan tugas dengan benar. "Materi yang diberikan salah. Kesalahan ada di kami," kata Anies.
Sementara itu, untuk UN berbasis komputer, kendala yang terjadi yaitu mati listrik, gagal log in, dan sinkronisasi server. "Masalah-masalah ini telah diatasi di lapangan dan siswa bisa menjalani ujian hingga selesai," katanya.
(utd)