Pemerintah dan Diplomat Diminta Jangan Malas Urus TKI

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Apr 2015 13:01 WIB
Analis Kebijakan dari Migrant Care, Wahyu Susilo, menilai pemerintah dan diplomat Indonesia malas dalam mengurusi masalah yang terjadi pada TKI di luar negeri.
Aksi solidaritas menentang eksekusi mati TKI di Arab Saudi di depan Kedutaan Arab Saudi, Jaksel, pada Jumat (17/4). Aksi ini dimotori oleh Migrant Care. (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Analis Kebijakan dari Migrant Care, Wahyu Susilo, menilai pemerintah dan diplomat dari Indonesia malas dalam mengurusi masalah yang terjadi pada TKI di luar negeri.

Pernyataan ini diucapkan Wahyu menanggapi kasus eksekusi mati dua TKI di Arab Saudi, yakni Siti Zaenab dan Karni, di mana pemerintah Arab Saudi tidak memberi notifikasi lebih dulu ke Indonesia.

"Saya kira problem-nya sekarang adalah persepsi dari teman-teman yang seharusnya melayani buruh migran terutama dalam penanganan kasus, mereka anggap itu adalah beban, bukan tanggung jawab," ujar Wahyu di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (18/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Wahyu bahkan mengatakan ada sejumlah diplomat Indonesia di luar negeri yang mengatakan bahwa mereka seperti ketiban sampah, pada saat menangani perkara TKI di luar negeri.

"Beberapa tahun yang lalu, saya sering diskusi dengan perwakilan di luar negeri. Mereka anggap seperti ketiban sampah," tegasnya.

Oleh sebab itu, Wahyu mengatakan bahwa usaha yang diberikan pemerintah Indonesia dalam melindungi TKI di luar negeri hanya seadanya.

Sebelumnya, pemerintah indonesia juga dituntut untuk segera melakukan aksi jemput bola dalam upaya melindungi warga negara indonesia yang terancam hukuman mati di luar negeri.

Eksekusi mati terhadap Siti Zaenab dan Karni membuktikan perlindungan bagi TKI belum dilakukan secara optimal oleh pemerintah sampai sekarang. (adt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER