Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Konferensi Asia Afrika (KAA) sekaligus Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan bakal mengundang sedikitnya 100 mahasiwa dari sejumlah universitas untuk hadir dalam gelaran akbar dua benua tersebut. Partisipasi tersebut dapat menjadi pembelajaran riil bagi anak muda di Indonesia.
"Kami juga tadi sepakat saat gladi bersih, kami akan undang mahasiswa di hampir seluruh universitas, untuk menjadi bagian regenerasi ke depan," kata Luhut saat menghadiri Konferensi Rakyat Asia Afrika di Galeri Nasional, Jakarta, pada Sabtu (18/4).
Luhut menjelaskan, keikutsertaan kaum muda menjadi bekal penting untuk meneruskan semangat dan nilai-nilai yang terkadung dalam KAA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak bisa membayangkan Bung Karno sudah menginisiasi
emerging forces. Sekarang sudah ada
emerging countries. Jadi satu pemikiran luar biasa. Kita ingin memantik anak muda berpikir jauh lebih bagus dari generasi kami," katanya.
Lebih lanjut, ajang tersebut dapat mengasah kemampuan intelektual dalam menganalisi kebijakan dan menyikapi sejumlah persoalan negara. Luhut beharap, anak muda dapat lebih peka terhadap sejumlah isu seperti lingkungan, Hak Asasi Manusia (HAM) dan ekonomi.
"Anda yang lebih muda harus melihat bahwa itu adalah tantangan yang harus kita
challenge, tidak sekedar membincangkan perbedaan tapi bagaimana membuat Indonesia lebih baik," katanya.
Peringatan 60 Tahun KAA digelar di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April 2015. Segmen pertama KAA berlangsung di Jakarta pada 19-23 April. Di Ibu Kota, konferensi akan diisi beberapa pertemuan mulai dari pertemuan tingkat pejabat tinggi, pertemuan tingkat menteri, hingga pertemuan kepala pemerintahan.
Setelah rangkaian acara di Jakarta selesai, pada 24 April seluruh delegasi negara peserta KAA akan bertolak ke Bandung untuk melakukan prosesi napak tilas KAA pertama pada 1955.
(agh/vga)