Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap warga Jakarta, termasuk kantor-kantor di ibu kota, tak perlu diliburkan selama perhelatan Konferensi Asia-Afrika, 19-24 April. Imbauan agar instansi di Jakarta meliburkan kegiatannya selama KAA sebelumnya dilontarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. (Baca
Djarot: Jakarta Diimbau Libur Selama KAA)
Namun JK tak sependapat. “Tidak perlulah. Peserta KAA kan hanya berada di sekian hotel dan di daerah tertentu saja,” kata dia usai meninjau kesiapan KAA di gedung Jakarta Convention Center, kompleks Gelora Bung Karno, yang akan jadi pusat konferensi. (Baca:
‘Bawelnya’ JK Saat Mengecek Kesiapan KAA)
KAA dipusatkan di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat pada 19-23 April. Selanjutnya hari terakhir, 24 April, seluruh perwakilan negara peserta KAA menuju ke Bandung untuk melakukan prosesi napak tilas KAA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah setengah hari mengecek langsung persiapan KAA, JK menganggap Indonesia telah 98 persen siap menggelar konferensi berskala internasional itu. Peringatan 60 Tahun KAA dipandang JK pembelajaran bagus bagi generasi muda.
“Ini peringatan sekaligus evaluasi atas apa yang terjadi selama 60 tahun di Asia-Afrika. Apa saja yang berhasil dan belum berhasil. Generasi muda bisa belajar bahwa dulu, 60 tahun lalu, pemimpin Indonesia, Bung Karno, punya visi luar biasa, visi yang mendahului negara-negara lain sehingga dikenang sampai hari ini,” kata JK.
Di masa Bung Karno, Konferensi Asia Afrika diselenggarakan pada 18-24 April 1955 Gedung Merdeka, Bandung. Konferensi digelar dengan tujuan mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara imperialis lainnya.
Terkait pembelajaran bagi generasi muda itulah, ujar JK, pemerintah akan mengundang para mahasiswa melalui pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mereka untuk menghadiri KAA.
Melalui Peringatan 60 Tahun KAA, kata JK, negara-negara Asia dan Afrika hendak membawa pesan kepada dunia untuk membuat dunia lebih adil, maju, setara, dan damai –konsep yang tertuang pada Dasasila Bandung, 10 butir kesepakatan hasil KAA 1955.
Salah satu bahasan penting yang bakal dibahas pada KAA ialah kemerdekaan Palestina. Menurut JK, setelah 40 tahun bicara soal Palestina, maka saat ini tinggal bagaimana merealisasikan secara nyata dukungan bagi 40 juta orang yang menghuni negeri itu.
(agk)