Jakarta, CNN Indonesia -- Kekurangan yang ditemukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam kawasan Balai Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, ternyata masih merupakan tanggung jawab dari pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
Menurut Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Parisiwata DKI Jakarta Mariyanto, pihak kontraktor masih memiliki tanggungan untuk memperbaiki kekurangan di kawasan proyek Balai Betawi tersebut.
"Itu (berbagai kekurangan di Balai Betawi) kan masih tanggungan kontraktor yang harus diperbaiki. Masih jaminan mereka untuk memperbaiki," ujar Mariyanto di Balai Betawi, Jakarta Selatan, Minggu (19/4). (baca juga:
Ahok Naik Pitam di Setu Babakan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam blusukannya tadi, Ahok memang menyoroti tidak adanya air di kolam dalam Balai, kebocoran di beberapa sisi gedung, dan buruknya kualitas kayu yang terpasang pada bangunan Balai Betawi tersebut. Ia pun menuduh pihak kontraktor telah 'bermain' dalam melakukan pekerjaan pembangunan di selatan Jakarta itu.
Mariyanto juga mengatakan bahwa target penyelesaian proyek Balai Betawi itu tidak akan mundur dari tahun ini. Ia mengatakan, perbaikan segala kekurangan yang dikritisi Ahok saat blusukan akan dikerjakan setelah dana APBD 2015 dicairkan beberapa hari ke depan.
"Mudah-mudagan 2015 dapat diselesaikan (proyek Balai Betawi). Ya nanti kita akan perbaiki kekurangannya. Kalau anggarannya kan belum turun sekarang," ujar Mariyanto. (baca juga:
Ahok Naik Pitam di Setu Babakan)
Rencananya kompleks Balai Betawi tersebut akan digunakan sebagai lokasi pergelaran budaya-budaya Betawi. Selain membangun kawasan untuk pementasan budaya Betawi, Pemprov DKI juga berencana membangun beberapa penginapan di sekitar kawasan Setu Babakan.
Saat menyambangi Balai Betawi siang tadi, Ahok marah ketika mengetahui banyaknya kekurangan yang ia lihat pada proyek pembangunan Balai Betawi yang telah dilakukan sejak 2012 silam.
Dalam blusukannya tadi, Ahok menyoroti tidak adanya air di kolam dalam Balai, kebocoran di beberapa sisi gedung, dan buruknya kualitas kayu yang terpasang pada bangunan Balai Betawi tersebut. Ia pun menuduh pihak kontraktor telah 'bermain' dalam melakukan pekerjaan pembangunan di selatan Jakarta itu. (baca juga:
Isi Akhir Pekan, Ahok Pilih Sambangi Gelaran Betawi)Makanya saya bilang ini terlalu banyak pembiaran, harusnya kalau ada pembangunan rumah budaya seperti ini harus diisi. Jadi tidak boleh cuma memikirnya proyek, bangun, atas nama Betawi tapi tidak dipakai. Coba saja lihat berantakan seperti itu padahal uangnya habis Rp 100 miliar lebih," kata Ahok meluapkan emosinya di Balai Betawi, Jakarta Selatan, Minggu (19/4).
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, kualitas pembangunan gedung yang berdiri di atas lahan seluas 32 hektar itu memang dapat dikatakan buruk.
Terlihat beberapa sisi bangunan telah mengalami kebocoran saat blusukan Ahok tadi. Selain itu, kayu-kayu yang terpasang sebagai alas bangunan juga banyak yang sudah bengkok karena tidak terpasang dengan benar. (baca juga:
Gedung Bekas Kedutaan Inggris akan Disulap Ahok Jadi Depo MRT) (pit)