Mario Penyusup Roda Pesawat Ditemukan di Bandara Kualanamu

Suriyanto | CNN Indonesia
Senin, 20 Apr 2015 07:33 WIB
Mario kabur dari rumah sejak Jumat lalu. Petugas Bandara saat ini masih mendalami keterangan Mario terkait tujuannya di bandara itu.
Mario Steven Ambarita saat ditemukan menyusup di ruang roda pesawat Garuda beberapa waktu lalu di Bandara Soekarno-Hatta. (Dok. Polres Bandara Soekarno-Hatta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku penyusup roda pesawat Garuda rute Pekanbaru - Jakarta beberapa waktu lalu Mario Steven Ambarita ditemukan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara kemarin. Mario diketahui kabur dari rumahnya di Bagan Batu, Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau sejak Jumat pekan lalu.

Seperti diberitakan Detik.com, Mario ditemukan oleh petugas keamanan Bandara Kualanamu. "Tadi kami temukan Mario, sekarang di terminal," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah II di Medan M Nasir kemarin.

Petugas menurut Nasir masih mendalami keterangan Mario terutama tujuannya di bandara internasional tersebut. Petugas, kata Nasir memang sudah diperingatkan untuk mewaspadai area Bandara Kualanamu terkait kaburnya penyusup roda pesawat itu dari rumahnya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kaburnya Mario dari rumah sudah dilaporkan keluarga ke kepolisian. Kepala Unita Reserse dan Kriminal Polsek Bagansinembah, Kabupaten Rokan Ilir, Riau, Ajun Komisaris Polisi Edward Pardosi mengatakan, keluarga meminta surat perihal kaburnya Mario untuk pemberitahuan untuk Penyidik Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perhubungan.

Saat ini Mario memang tengah dalam penyidikan akibat ulah nekatnya menyelinap di ruang roda pesawat Garuda awal April lalu.

Menurut pengakuan keluarga, Mario kata Pardosi, hanya membawa pakaian yang dikenakannya saat kabur. Mario mengenakan jaket warna gelap dan kaos warna kuning. Mario juga membawa uang sebesar Rp 200 ribu.

Tiar Sitanggang, ibu dari Mario mengatakan, sebelum kabur Mario meningal sepucuk surat untuk keluarganya. Dalam surat yang ditulis tangan Mario menyampaikan rasa terimakasihnya kepada orang tua yang sudah membesarkannya. "Sekarang umurku sudah 21, itu tanda aku sudah sangat dewasa dan mau pergi mencari cara untuk hidup berubah," tutur Mario dalam suratnya.

Kaburnya Mario pastinya membawa hambatan bagi proses hukum perkaranya. Ketua PPNS Kemenhub, Rudi Richardo yang menangani kasus Mario menyesalkan tidak kooperatifnya Mario yang memang tidak ditahan ini.

"Itu pasti menjadi hambatan buat kita jika dalam penyerahan berkas tahap kedua," kata Rudi. (Baca juga: Mario Setahun Riset Menyusup Roda Pesawat, Uji Coba di Medan)

(sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER