Muncul Matahari Kembar jika BG Jabat Wakapolri

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 17:59 WIB
Kehadiran Budi Gunawan sebagai Wakapolri ditakutkan berdampak dualisme di korps Bhayangkara dan mengganggu soliditas Polri.
Komjen Budi Gunawan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari beberapa elemen seperti KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan), ICW (Indonesia Corruption Watch), dan (LBH) Lembaga Bantuan Hukum, berpendapat akan ada dua matahari kembar jika seandainya Komisaris Jenderal Budi Gunawan benar dicalokan sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI.

"Kalau ada Badrodin (Kapolri) dan Budi Gunawan, besar kemungkinan ada dua matahari kembar di tubuh Polri," ujar Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yuntho di kantor KontraS, Selasa (21/4).

Menurut Emerson, munculnya dualisme kepemimpinan di institusi Polri ini dikhawatirkan dapat mengganggu soliditas atau bahkan membuka kemungkinan perpecahan di dalam tubuh institusi tersebut, mengingat masing-masing pemimpin memiliki anak buahnya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sependapat dengan Emerson, Koordinator KontraS Haris Azhar mengatakan Budi Gunawan dapat menjadi ancaman bagi Badrodin selaku Kapolri.

"Kita tau Kapolri jarang ada di kantor sehingga yang memimpin konsolidasi dan koordinasi di dalam Polri itu Wakapolri," ujar Haris.

Haris berpandangan, apabila Budi Gunawan memegang kendali mayoritas tubuh Polri maka integritas Polri sebagai lembaga penegak hukum diprediksi akan semakin menurun lantaran dipimpin oleh orang yang berkepentingan politik.

"Kita patut menduga kuat bahwa Budi Gunawan adalah aktor dibalik kriminalisasi terhadap pimpinan KPK," ujar Kabid Pengembang Sumber Daya Manusia LBH Jakarta, Alghiffari Aqsa menguatkan pendapat Haris.

Oleh karena itu, atas nama Koalisi Masyarakat Sipil, Haris meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menolak apabila Budi Gunawan diajukan sebagai Wakapolri.

"Kalau Jokowi sampai meloloskan, menjadi jelas bahwa ini semua merupakan permainan dua orang, yakni Jokowi dan Budi Gunawan, karena Megawati pada pertemuan di Solo sudah jelas menolak Budi Gunawan sebagai Kapolri," ujar Haris. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER