Jakarta, CNN Indonesia -- Putra bungsu mendiang Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, belakangan aktif kembali di Partai Golkar. Bila biasanya Tommy tak memperlihatkan kiprah politiknya secara nyata, April ini dia terang-terangan menunjukkan manuvernya menemui Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie. (Baca:
Cerita Akbar Tandjung soal Pertemuan Tommy Soeharto dan Ical)
Alasan Tommy makin 'kencang' wira-wiri di antara sejumlah pihak di partai beringin tampak simpel: untuk menyelamatkan Partai Golkar yang kini terbelah dua akibat konflik berkepanjangan antara kubu Aburizal (Ical) dan Agung Laksono. (Baca
Akbar Tandjung: Tommy Soeharto Dukung Munas Luar Biasa Golkar)
Orang kepercayaan sekaligus pengacara Tommy Soeharto, Elza Syarief, mengatakan Tommy bukan hanya bertemu Ical dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Golkar hasil Munas Bali, tapi juga dengan seluruh Dewan Pimpinan Daerah Golkar I tingkat provinsi se-Indonesia. Sang 'Pangeran Cendana' serius untuk memegang peran di partai paling tua di negeri ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan antara Tommy dan para pengurus DPD I Golkar digelar belum lama ini, yakni pertengahan April --berdekatan dengan waktu pertemuan antara Tommy, kakaknya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, dengan Ical dan Akbar Tandjung.
Pertemuan dengan DPD I Golkar berlangsung di rumah Tommy di Jalan Yusuf Adiwinata Nomor 4, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan digelar siang hari, antara pukul 11.00 hingga 12.00 WIB.
“Waktu itu saya di-SMS besan saya yang Ketua DPD Golkar Lampung, diberi tahu kalau para pimpinan DPD mau bertemu dengan Mas Tommy. Pertemuan di rumah Mas Tommy yang di Yusuf Adiwinata,” ujar Elza kepada CNN Indonesia, Rabu malam (22/4).
Ketua DPD I Golkar Lampung yang besan Elza itu ialah M Alzier Dianis Tabrani. Rumah Tommy Soeharto, kata Elza, punya dua pintu. Pintu depan menghadap Jalan Cendana, sedangkan pintu samping menghadap Jalan Yusuf Adiwinata.
Namun Elza mengaku tak melakukan komunikasi lanjutan dengan besannya perihal apa saja yang dibicarakan antara DPD I Golkar dengan Tommy dalam pertemuan itu.
Tetapi melihat apa yang terjadi pada Golkar sekarang, Elza yang sudah 20 tahun menjadi orang kepercayaan Tommy itu yakin pembahasan dalam pertemuan itu tak jauh-jauh dari kondisi internal Golkar yang sedang berkonflik.
“Saya yakin konflik pasti juga dibahas, misalnya bagaimana upaya-upaya untuk menyelamatkan Golkar dari perpecahan akibat konflik yang tidak juga selesai ini,” kata wanita yang juga pernah menjadi pengacara putra-putri Soeharto lainnya, yakni Bambang Trihatmodjo dan Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut.
Elza bercerita, Tommy memang beberapa kali berbincang dengan dia soal Golkar. Pembicaraan dilakukan di saat-saat senggang. Menurut Elza, salah satu hal yang cukup sering dilontarkan oleh Tommy ialah dia ingin jika masuk ke atau aktif di Golkar dan diminta untuk memimpin Golkar, bukan karena pertimbangan uang yang dimilikinya.
“Kalau dia memimpin Golkar, itu bukan karena uang yang ia punya, tetapi karena Golkar memang membutuhkan dia untuk memimpin Golkar. Jadi bekerja dan berjuang bersama-sama untuk membesarkan Golkar. Itu keinginan Tommy,” ujar Elza.
Elza yakin jika Golkar dipimpin Tommy Soeharto, partai itu akan kembali lagi ke era kejayaannya seperti saat Orde Baru. Tommy disebut Elza punya semua syarat untuk jadi pemimpin, salah satunya karisma seperti yang dimiliki almarhum bapaknya, Soeharto '
The Smiling General.'
(hel/agk)