Fahri: Mosi Tidak Percaya pada Pimpinan DPR Tak Relevan

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2015 12:06 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan tidak ada aturan yang mengatur soal pengajuan mosi kepada pimpinan DPR.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat memberikan keterangan pada wartawan terkait proses pemilihan ketua Komisi DPR, Jakarta, Rabu 29 Oktober 2014. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pengajuan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR RI oleh Fraksi Partai Golongan Karya versi Agung Laksono dianggap tidak mungkin bisa direalisasikan.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan tidak ada aturan yang mengatur soal pengajuan mosi kepada pimpinan DPR.

"Tak ada dampaknya. Dalam dunia parlementarisme mosi tak percaya bisa diajukan kepada pemerintah tapi tidak bisa ditujukan ke DPR," kata Fahri saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (22/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fahri menganggap rencana tersebut tidak relevan. "Di sini tak ada. Tak relevan mengajukan mosi tidak percaya dari anggota ke pimpinan," ujarnya menegaskan.

Menurut politikus PKS ini, tidak ada masalah dalam rotasi anggota yang dilakukan Fraksi Partai Golkar yang dipimpin Ade Komaruddin dan Bambang Soesatyo. Putusan sela yang dikeluarkan Pengadilan Tata Usaha Negara menegaskan jika Partai Golkar tidak ada yang berubah.

Fahri mengatakan, jika memang putusan sela memenangkan kubu Agung maka pasti akan ada perubahan. Namun karena putusan sela memperkuat Aburizal Bakrie maka tidak ada perubahan yang terjadi dalam Fraksi Partai Golkar.

"Putusan sela ini memperkuat Pak Aburizal Bakrie. Namun bukan itu intinya, tapi memang tak ada perubahah karena yang berlaku adalah yang lama," ujarnya.

Rotasi Fraksi Golkar ini memang buah dari dualisme Golkar yang sampai saat ini belum selesai Setelah ricuh perebutan Sekretariat Fraksi Golkar di DPR, kedua kubu sepakat untuk cooling down.

Namun, pada akhir Maret lalu, Ketua Fraksi Golkar kubu Aburizal Bakrie, Ade Komarudin menyatakan akan melakukan rotasi anggota fraksi. Rotasi akhirnya dilakukan pada awal  April.

Aksi ini memicu rencana kubu Golkar Agung Laksono untuk melakukan mosi tidak percaya kepada Ketua DPR Seyta Novanto. Mereka menyebut apa yang dilakukan oleh Setya Novanto layaknya praktik politik kartel.

Meski diancam oleh Golkar kubu Agung Laksono, Setya Novanto tampaknya tenang-tenang saja. Menurut dia, persetujuan pimpinan DPR atas rotasi tersebut, telah dibuat sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku di DPR. (Baca: Setya Novanto Tak Gentar dengan Mosi Tidak Percaya)

(obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER