Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengaku sangat mengapresiasi pidato Presiden Indonesia Joko Widodo dalam pembukaan Konferensi Asia Afrika kemarin dan Konferensi Parlemen Asia Afrika. Menurut Fadli pidato Jokowi menyuarakan soal reformasi dalam tubuh Persatuan Bangsa-Bangsa.
Menurut Fadli, suara yang ada di PBB tidak adil lantaran dipimpin oleh negara-negara yang memiliki hak veto. Maka dari itu Fadli menegaskan reformasi PBB memang harus dilakukan. "Pidato Jokowi kemarin bagus dan termasuk pidato yang keras karena mengkritik bank dunia," kata Fadli saat ditemui di kompleks DPR, Kamis (23/4).
Reformasi PBB, menurutnya, juga sudah banyak disuarakan, tapi baru kali ini presiden menyuarakan karena reformasi suara PBB tidak adil lantaran dipimpin negara yang memiliki hak veto. "Saya pikir ini memang harus dirombak," ujarnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk pidato Jokowi hari ini, Fadli menganggap Jokowi telah mengapresiasi langkah DPR terkait grup parlemen Asia-Afrika. Menurutnya, grup parlemen seperti ini belum pernah terjadi dan belum pernah dilaksanakan.
Fadli menambahkan penyelenggaraan konferensi parlemen Asia-Afrika kali ini sangat bersinergi dengan apa yang disampaikan Jokowi. Dan DPR pun akan mendukung kegiatan pemerintah yang menurutnya sangat bermanfaat.
"Hari ini pressiden mengambil apresiasi kepada DPR terhadap grup Asia-Afrika parlemen yang selama ini belum pernah terjadi. Selama ini memang belum pernah dilaksanakan,"ujarnya.
"Untuk parlemen baru kali pertama sehingga bersinergi dengan apa yang disampaikan presiden. Kita mendukung kegiatan pemerintah yang sangat bermanfaat," kata Fadli.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyatakan, parlemen berperan sebagai kekuatan check and balances dari pemerintah sebagai presentasi suara rakyat.
"Parlemen boleh disebut sebagai perwujudan adagium bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan," ujar Jokowi dalam pidatonya ketika meresmikan pembukaan Konferensi Parlemen Asia-Afrika dalam rangka Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) di Ruang Sidang Paripurna Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (23/4).
Pembukaan Konferensi Parlemen Asia-Afrika ini dihadiri oleh Ketua DPR Setya Novanto beserta para wakilnya, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, dan para anggota perlemen negara-negara Asia dan Afrika.
"Atas nama rakyat Indonesia, saya menyampaikan selamat datang di Jakarta, di Indonesia, negara yang berpenduduk muslim terbesar di muka bumi sekaligus negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," kata Jokowi ketika membuka pidatonya. Hadirin pun tepuk tangan.
(sip)