Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Golkar Munas Bali Nurdin Halid mengatakan ketua umumnya, Aburizal Bakrie, tak ada andil sama sekali terkait keputusan Tommy Soeharto untuk turun tangan langsung dalam konflik internal partai beringin. (Baca cerita
Timses: Tommy Soeharto akan Selamatkan Golkar Warisan Ayahnya)
Menurut Nurdin, Tommy kembali aktif berkiprah di Golkar karena kesadaran pribadinya. “Itu bentuk keprihatinan dia karena Golkar sedang diobok-obok. Sama sekali bukan perintah Pak Ical. Golkar tetap berjalan di atas norma yang berlaku,” kata Nurdin di Jakarta.
Soal obok-obok Golkar itu sebelumnya juga dikemukakan kakak Tommy, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto. “Kami dari keluarga prihatin kenapa Golkar yang berkiprah begitu besar, begitu lama, ada yang menunggangi dan akhirnya memanfaatkan konflik Golkar untuk kepentingan seseorang,” kata Titiek tanpa menyebut siapa yang menurut dia menunggangi Golkar itu. (Baca
Titiek: Daerah Minta Keluarga Soeharto Ambil Alih Golkar)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi di internal Golkar digambarkan Nurdin sebagai demokrasi ilegal. "Kalau ada istilah illegal logging, ilegal fishing. Di Golkar ada demokrasi ilegal. Jadi kader Golkar Munas Bali bertahan bukan karena ARB (Ical), tapi untuk mempertahankan konsistensi pelaksanaan AD/ART Partai,” klaim mantan Ketua Umum PSSI itu.
Nurdin juga menyatakan Tommy memang berkewajiban membawa Golkar kembali ke rel Anggaran Dasar/Anggran Rumah Tangga-nya, sebab Tommy merupakan kader dan anak dari salah satu pendiri Golkar, mendiang Presiden Soeharto.
"Sebagai anak pendiri, dia punya kewajiban untuk meluruskan Golkar," kata Nurdin.
Bulan April ini, Tommy setidaknya mengambil dua langkah politik penting di internal Golkar. Pertama, bertemu Ketua Umum Golkar Munas Ancol Aburizal Bakrie dan petinggi kubunya (Baca:
Cerita Akbar Tandjung soal Pertemuan Tommy Soeharto dan Ical). Kedua, mengumpulkan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Golkar I tingkat provinsi se-Indonesia di kediamannya. (Baca cerita
Elza: Tommy Soeharto Bisa Pimpin Golkar, Sudah Bertemu DPD I)
Elza Syarief, orang kepercayaan Tommy selama 20 tahun terakhir, mengatakan Tommy beberapa kali melontarkan pernyataan serupa di saat senggang. “Dia ingin jika masuk lagi ke Golkar dan diminta memimpin Golkar, itu bukan karena pertimbangan uang yang ia punya, tapi karena Golkar memang butuh dia,” ujar pengacara kondang itu.
Simak
Rencana Tommy: Bangun Universitas Soeharto, Pimpin Golkar (agk)