Kehadiran Tommy di Konflik Golkar Dinilai Perkeruh Suasana

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2015 19:40 WIB
Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Agun Gunandjar, menilai negatif keinginan Tommy Soeharto untuk memimpin Partai Golkar.
Agung Laksono (kiri), Agus Gumiwang (tengah), dan Agun Gunandjar (kanan) saat hadir di aula kantor DPP Partai Golkar untuk mengikuti Sidang Mahkamah Partai, Rabu (11/2). CNN Indonesia/ Aulia Bintang Pratama
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Agun Gunandjar Sudarsa, menilai negatif "intervensi" Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dalam konflik internal di tubuh Partai Golkar. Menurut Agun, kehadiran putra bungsu Presiden RI ke-2 Soeharto itu dalam kisruh Golkar justru akan memperkeruh suasana.

"Persis," ucap Agun singkat di Gedung DPR Jakarta, Kamis (23/4), saat ditanya apakah kehadiran Keluarga Cendana tersebut akan memperkeruh suasana atau tidak.

Konflik internal Partai Golongan Karya membuat keluarga Cendana merasa perlu turun tangan untuk menyelesaikan masalah yang tak kunjung usai. Tommy mengundang Aburizal Bakrie untuk membicarakan soal konflik internal tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, Agun enggan mengomentari lebih jauh perihal kehadiran Tommy dalam konflik internal partai berlambang pohon beringin itu. Menurut Agun, sudah tidak ada yang perlu dikomentari terkait hal tersebut. "Sepertinya saya tidak pada posisi untuk mengomentari orang-orang itu. Menurut saya tidak perlu dikomentari," ujarnya.

Agun menepis jika penolakannya tersebut dianggap sebagai ketakutan terhadap sosok Tommy. “Tidak ada yang ditakutkan. Saya bukan orang Akbar (Tandjung), saya bukan orang Aburizal Bakrie, saya bukan orang Agung (Laksono), saya orangnya Agun. Jika saya ingin maka saya harus bertindak," kata Agun tegas.

Sebelumnya kakak kandung Tommy, Siti Hediati Hariyadi mengungkapkan muncul suara-suara dari daerah yang meminta agar keluarga Soeharto kembali mengambil alih kepengurusan Partai Golkar. Dia mengungkapkan Keluarga Cendana prihatin dengan keadaan Partai Golkar yang seperti saat ini.

"Kita dari keluarga prihatin, kenapa Golkar yang berkiprah begitu besar, begitu lama, hanya karena ada yang menunggangi akhirnya memanfaatkan konflik Golkar untuk kepentingan seseorang," kata Titiek - sapaan Siti Hediati - saat ditemui di kompleks DPR, Kamis (23/4).

"Daerah-daerah mengungkapkan 'ini keluarga Pak Harto saja yang ambil alih'. Ada suara-suara seperti itu," ujarnya menambahkan.

Diberitakan sebelumnya Tommy Soeharto, sang putra bungsu mendiang Presiden Soeharto, kembali aktif berkiprah di Golkar. Tak hanya bertemu Ketua Umum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie alias Ical, dia juga bertemu dengan seluruh perwakilan Dewan Pimpinan Daerah I Golkar tingkat provinsi se-Indonesia.

Menurut sejumlah orang dekatnya, Tommy ingin menyelamatkan Partai Golkar yang kini terbelah antara kubu Ical dan Agung Laksono. "Kecintaan Mas Tommy kepada Golkar besar sekali. Mas Tommy melihat Golkar sebagai warisan bapaknya," kata Justiani, mantan Ketua Tim Sukses Tommy di Musyawarah Nasional Golkar Riau tahun 2009, kepada CNN Indonesia, Rabu (22/4). (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER