Politisi Muda Golkar: Tommy Berpotensi Besar Menang Munaslub

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Jumat, 24 Apr 2015 14:30 WIB
Poempida Hidayatullah menilai Tommy Soeharto adalah figur baru yang diperlukan Golkar yang tengah berada dalam kebuntuan.
Hutomo Mandala Putra berjalan bersama pengacaranya O.C Kaligis dan Juan Felix Tampubolon (Getty Images/Edy Purnomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana putra bungsu almarhum Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto untuk masuk ke Golkar terus mendapatkan tanggapan positif. Politisi muda Golkar, Poempida Hidayatullah bahkan menyebut Tommy Soeharto memiliki potensi besar untuk menang di Munaslub Golkar jika nanti digelar.

“Kalau maju Munaslub, saya yakin Mas Tommy berpotensi besar untuk menang. Golkar kini perlu figur baru, di tengah kondisi yang kini buntu. Dan Mas Tommy punya kefiguran itu,” ujar Poempida saat berbincang dengan CNN Indonesia, Jumat (24/4). (Baca juga: Calon Penantang Potensial Tommy Soeharto di Munas Golkar 2016)

Poempida menegaskan, satu-satunya cara masuk Tommy untuk memimpin Golkar hanya melalui Munaslub. Dia tidak bisa serta merta datang dan mengambil alih Golkar. Cara masuk ini, tutur Poempida harus elegan dan ada dasar hukumnya agar memiliki legitimasi yang kuat. (Baca juga: Yorrys: Hanya Munaslub Jalan Tommy Soeharto Pimpin Golkar).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana putusan Mahkamah Partai dan UU Partai Politik, papar Poempida, untuk menyelesaikan konflik Golkar itu kan diputuskan bahwa kubu Agung Laksono diminta untuk mengawal pelaksaan Munaslub dengan merangkul kubu Aburizal Bakrie, selambat-lambatnya pada Oktober 2016 nanti.

Cara ini dengan masuk ke munas, papar Poempida, sudah dilakukan Tommy saat Munas Riau 2009 lalu. Saat itu, Tommy maju dalam bursa ketua umum Golkar tetapi kalah oleh Aburizal Bakrie. Tetapi, kondisi politik Golkar saat itu, terang Poempida, sangat berbeda dengan kondisi sekarang.

Saat ini, Golkar dalam kebuntuan, dan perlu figur baru yang bisa menjadi solusi untuk mengatasi kebuntuan itu. Tommy Soeharto, dinilai Poempida, memiliki semua syarat untuk jadi figur baru Golkar pemecah kebuntuan. “Belum lagi dengan latar belakang keluarganya. Itu mengapa potensi Mas Tommy menang besar,” lanjutnya. 

Hanya saja, jika Tommy masuk Golkar, ungkap Poempida, dia harus menyesuaikan diri. Golkar sekarang bukanlah partai sebagaimana yang dikenal di era Orde Baru pimpinan Soeharto. Golkar sekarang adalah partai yang egaliter, semua kader memiliki kesataraan. Zaman sudah berubah, kata Poempida. “Tapi saya pikir Mas Tommy pasti paham lah soal itu,” tegasnya. (Baca juga: Titiek: Daerah Minta Keluarga Soeharto Ambil Alih Golkar)

Kabar bahwa Tommy Soeharto bakal masuk lagi ke Golkar muncul ketika dia memasang fotonya  bersama sang kakak Siti Hediati ‘Titiek Soeharto’ Hariyadi dan Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie beserta jajaran kubunya di akun Twitter @HutomoMP_9 pada Jumat (10/4). Di atas foto itu, Tommy menulis “Tidak ada kata ‘tidak’ jika serius ingin membesarkan partai, dan tentunya selalu ada kata ‘tidak’ jika berniat merusak partai.”

Empat hari kemudian, Selasa (14/4), Titiek di Gedung DPR RI mengatakan ia dan Tommy memang berinisiatif mengundang Ical –sapaan Aburizal– untuk bertemu guna mencari tahu konflik apa yang sesungguhnya terjadi di Partai Golkar. 

“Apa yang bisa kami sinergikan untuk menyelesaikan sengketa itu. Alhamdulillah beliau-beliau (kubu Ical) mau datang ke tempat kami untuk makan siang dan bicara panjang lebar,” kata anggota DPR yang juga Wakil Ketua Umum Golkar kubu Ical itu. Pertemuan antara putra-putri Cendana dan kubu Ical itu digelar di kantor Titiek di Gedung Granadi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. (Baca juga: Cerita Akbar Tandjung soal Pertemuan Tommy Soeharto dan Ical)

Baca Fokus: Jalan Tommy ke Pucuk Beringin (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER