Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa coba meluruskan desas-desus yang beredar di masyarakat jelang akhir pekan ini soal prostitusi di ibukota. Khofifah menyatakan, kabar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akan membuka lokalisasi adalah tidak benar.
"Ahok tidak berencana mendirikan lokalisasi. Dia hanya ingin menyampaikan, di Jakarta, prostitusi dilakukan dengan banyak cara," ujarnya di Jakarta, Sabtu (25/4).
Khofifah menuturkan, apa yang dikatakan Ahok soal bisnis prostitusi di Jakarta sebenarnya sudah pernah diungkap penulis buku 'Jakarta Under Cover', Moammar Emka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan apa yang disampaikan Ahok kepadanya, perempuan yang juga pernah menjabat Menteri Pemberdayaan Perempuan ini berkata, industri prostitusi di Jakarta sudah begitu akut.
Ia mencontohkan, di Jakarta ada hotel yang mobil pelanggannya bisa langsung menuju kamar dengan fasilitas lift. Selain itu, ada pula lokasi yang menjajakan tarian erotis pada siang hari. (Baca juga:
Khofifah: Buka Lokalisasi Sama dengan Dukung Perbudakan)
"Jadi ahok ingin sampaikan, persoalan ini bukan semata prostitusi online. Tapi lebih kompleks dari itu. Prostitusi sudah sedemikian advance," ujarnya.
Untuk menanggulangi persoalan ini, pemerintah melalui Satuan Tugas Pornografi akan melakukan rapat kerja, Rabu (29/4) mendatang.
Satgas tersebut, ujar Khofifah, dikoordinatori oleh Menteri Agama. Satgas itu pun terdiri dari beberapa pimpinan instansi terkait perkara pornografi, di antaranya Kapolri, Jaksa Agung dan Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak.
"Ini bisa menjadi pintu masuk berbagai pembahasan yang terkait prostitusi dan lokalisasi yang berada di tempat-tempat strategis. Tidak hanya di Jakarta tapi berbagai kota di Indonesia," ucapnya.
Sebelumnya, Ahok menilai prostitusi tidak dapat dihilangkan selama manusia masih berada di muka bumi ini. Namun, selama ini masyarakat terkesan munafik dengan menolak keberadaan lokalisasi yang bertujuan untuk mempermudah kontrol terhadap maraknya praktik prostitusi yang terjadi.
"Analogi sederhana, pelacuran mirip sampah masyarakat. Selama masyarakat ada pasti produksi sampah. Kita bisa tidak hilangkan sampah itu? Tidak bisa. Makanya negara-negara maju menyediakan lokalisasi supaya gampang mengontrol (prostitusi)," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/4). (Baca juga:
Ahok: Pelacuran Mirip Sampah)
(sur)