Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa tak dapat menyembunyikan kegeramannya terhadap peredaran narkoba yang masif di Indonesia. Dalam sebuah acara di kantor Pimpinan Pusat Muhamadiyah, Jakarta, ia menyebut bahaya narkoba tidak lebih ringan dibandingkan senjata pemusnah massal.
"Indonesia bukan hanya darurat narkoba, tapi sudah sudah bencana bahkan teror, bagi yang tahu. Kalau ada yang menyebut Saddam Husein menggunakan senjata pembunuh massal, narkoba lebih massal dari itu," ucapnya, Sabtu (25/4).
Pernyataan Khofifah ini berkaitan dengan temuan aparat kepolisian di kawasan Blok M, Jakarta, beberapa waktu lalu. Ketika itu, kepolisian mengungkap peredaran narkoba jenis ganja yang disembunyikan dalam makanan kecil seperti brownis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belakangan narkoba sudah jadi teror karena masuk ke kue, dodol, brownis sampai permen. Apakah semata-mata untuk mencari pendapatan tapi merusak generasi mendatang," ucapnya kesal.
Khofifah mengatakan, ketika terlibat dalam penyusunan paket undang-undang antinarkoba tahun 1997 silam, ia tersadarkan bahwa pemerintah belum memberikan perhatian yang besar pada pemberantasan barang haram itu.
Ia bahkan tercengang ketika beberapa pejabat yang ia temui di kantor
International Narcotics Control Board ternyata sudah memetakan empat pabrik narkoba besar yang ada di Indonesia.
"Menteri beberapa negara Eropa bisa menyebut, di Tangerang ada pabrik ekstasi yang besar. Mereka juga menyebut empat kota penghasil narkoba," kata Khofifah.
(sur)