Cilacap, CNN Indonesia -- Menjelang pelaksanaan eksekusi mati gelombang kedua, pengamanan di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah makin diperketat. Puluhan personel Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) Kepolisian Resor Cilacap tampak berjaga di sekitar dermaga. Mereka berjaga sejak sekitar pukul 10.30 WIB.
"Ada puluhan personel di Dermaga Wijayapura, mereka mengamankan persiapan eksekusi mati," ujar Kepala Satuan Sabhara Polres Cilacap Ajun Komisaris Polisi Arif Haryanto kepada CNN Indonesia, Senin (27/4). Bersama mereka, Polres Cilacap juga menyediakan satu unit truk polisi, sedikitnya dua mobil patroli, dan sebuah mobil penyelamatan.
Tim tambahan juga didatangkan dari Polres Banyumas. Sebuah truk polisi yang mengangkut sedikitnya sepuluh personil tiba di dermaga sekitar pukul 11.10 WIB. Mereka adalah Tim Sabhara. Sembari mengenakan rompi, satuan pengaman tersebut membawa sebuah senjata laras panjang. Tak lama, sekitar 30 menit kemudian, tiga truk dengan puluhan polisi berompi dan membawa laras panjang kembali datang. Sama seperti sebelumnya, itu bantuan dari Polres Banyumas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Sabhara, tampak pula puluhan personil Komando Distrik Militer (Kodim) 0703 Cilacap dari TNI Angkatan Darat. Sama halnya dengan Tim Sabhara, personil Kodim menggenggam senapan laras panjang dan mengenakan rompi.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Aloysius Liliek Darmanto sebelumnya mengatakan, pengamanan maksimal dikerahkan Polda Jawa Tengah di Cilacap dan sekitarnya untuk mengamankan eksekusi mati.
Namun ia enggan menyebut jumlah personel yang akan dikerahkan ke wilayah Nusakambangan. Liliek hanya mengatakan jumlah maksimal dikerahkan sebagai bagian dari tugas negara.
Kesiapan yang dilakukan Polda Jawa Tengah termasuk kesiapan regu tembak yang akan bertugas mengeksekusi para terpidana mati. "Semua sudah kami siapkan," kata Liliek. (Baca juga:
Bali Nine Usahakan Tunda Eksekusi Hingga Putusan KY).
Menurut Bupati Cilacap Tatto S Pamuji yang mengikuti pertemuan persiapan eksekusi, pihak Kejaksaan akan menggelar eksekusi pada Selasa malam (28/4).
"Selama jam 00.00. Ada satu yang lolos, Serge, karena dia mengajukan perlawanan di Pengadilan Tata Usaha Negara," kata Tatto ditemui CNN Indonesia di kantornya, Cilacap, Jawa Tengah. Sergei Areski Atlaoui dari Perancis lolos dari hukuman mati karena upaya hukum tengah diajukan. (Baca juga:
Serge Lolos Eksekusi Mati, Keluarga Masih di Nusakambangan)
Sementara sembilan terpidana mati yang bakal segera dieksekusi adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Australia, tiga warga Nigeria yakni Jamiu Owolabi Abashin yang lebih dikenal sebagai Raheem Agbage Salami, Okwudili Oyatanze, dan Silvester Obiekwe Nwolise dari Nigeria, Rodrigo Gularte dari Brasil, Martin Anderson dari Ghana, serta Zainal Abidin dari Indonesia.
Baca Selengkapnya Fokus :
Eksekusi Mati Kian Dekat (hel)