Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pemberlakuan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau
Car Free Day saat Hari Buruh (
May Day) 1 Mei nanti bisa terjadi hingga seharian.
"Situasi mungkin sampai siang, bahkan sampai seharian bisa-bisa. Jadi lebih panjang," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Rabu (29/4).
Menurut Ahok, pemberlakuan CFD yang jatuh pada hari Jumat ini memang sedikit spesial dengan minggu-minggu pelaksanaan CFD biasanya. Perayaan Hari Buruh yang biasa diwarnai dengan demonstrasi, Ahok katakan, dapat diantisipasi melalui CFD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini supaya lebih tertib dan aman menanganinya. Kami tidak ingin konvoi-konvoi kendaraan yang berbahaya seenaknya. Dengan CFD, tidak ada konvoi (jadi) harus jalan kaki," ujar Ahok.
Massa lebih dari 100 ribu
Kepala Sub Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Warsinem mengatakan pemberlakukan CFD pada Hari Buruh ini bukan ditujukan untuk berolahraga laiknya CFD biasanya.
Pemberlakuan CFD pada Hari Buruh dilakukan untuk menghindari kepadatan massa dan juga kendaraan yang rencananya akan dipusatkan di pusat ibu kota.
"Ada dua kelompok buruh besar yang melaporkan akan melakukan aksi nanti. Satu kelompok melaporkan ada 70 ribu massa, kelompok lainnya ada 40 ribu. Kendaraannya sendiri diperkirakan ada sekitar 1500-2500 bis," ujar Warsinem saat dihubungi CNN Indonesia.
Jumlah massa mencapai lebih dari 100 ribu ini, menurut Warsinem, diperkirakan akan berpusat pada empat titik utama. Empat titik tersebut adalah Istana Merdeka, Bundaran Hotel Indonesia, Gelora Bung Karno dan Gedung Kementerian Tenaga Kerja.
"Jadi massa kemungkinan akan berkumpul di Bundaran HI, kemudian akan berjalan kaki menuju Istana Merdeka," ujar Warsinem.
Usai berorasi di Istana, massa kemudian terbagi, ada yang menuju Gelora Bung Karno untuk menyaksikan pentas musik yang telah dipersiapkan, ada yang menuju Gedung Kemenaker, dan ada yang tetap berorasi di Istana.
Rekayasa lalu lintasPemda DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya telah melakukan koordinasi untuk melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa lokasi.
Warsinem menjelaskan pemberlakuan CFD akan dimulai secara efektif pada pukul 6.00 WIB di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin hingga Istana Merdeka.
Setiap kendaraan bermotor yang melintas di jalur tersebut akan dialihkan, terkecuali untuk bis-bis pengangkut massa buruh yang diperbolehkan melintas hingga Halte Bus Way Dukuh Atas.
Namun, menurut Warsinem, penutupan ini dapat diperluas hingga mencapai kawasan Semanggi, tergantung pada kepadatan massa yang berada di kawasan Sudirman-Thamrin. Sedangkan untuk kawasan di sekitar Istana, Warsinem katakan, pengalihan dimulai dari Harmoni ke Juanda, Lapangan Banteng dan seterusnya.
Warsinem menegaskan penutupan jalur CFD untuk Hari Buruh ini bersifat situasional. "Dari kami menyiapkan pukul 13.00 WIB sudah selesai, tapi mungkin bisa berubah," ujar Warsinem.
Oleh karena itu, Warsinem mengimbau kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk menghindari jalan-jalan protokol ibu kota, terutama kawasan Sudirman-Thamrin yang akan menjadi lokasi pusat massa buruh.
(obs)