Jakarta, CNN Indonesia -- Penangkapan dan penahanan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan oleh Bareskrim Polri meninggalkan kepedihan yang mendalam bagi pihak keluarga. Kesedihan itu akhirnya terobati dengan tidak dilanjutkannya penahanan terhadap penyidik senior yang berprestasi di KPK itu. (Baca:
KPK dan Polri Sepakat: Novel Baswedan Tak Ditahan)
Novel kini telah kembali ke rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kebahagiaan Novel dan pihak keluarga yang sempat terenggut, kini terpancar kembali. Sebagai ungkapan rasa syukur, sang istri, Emilda menuliskan isi hatinya dalam secarik surat. Surat ucapan terima kasih kepada Usman Hamid, sahabat sekaligus advokat yang menemani Novel selama diperiksa di kantor Bareskrim, dibeberkan oleh Usman, Ahad (3/5).
Dalam surat tersebut Emilda menuliskan bahwa Novel tiba di rumah pukul 19.49 WIB, hampir 2 x 24 jam. "Sejak penangkapan, saya tidak berhenti berdoa memohon kekuatan dan perlindungan Allah SWT. Dengan Novel kembali ke rumah, saya mengucap rasa syukur yang mendalam."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oya, waktu ia tiba dan belum sempat duduk, mama langsung bertanya sambil bercanda,” Udah mandi, belum?” Novel hanya tersenyum. Setelah saling menimpali dan bercanda, kami lalu mengobrol santai."
"Mama bilang," waktu Novel ditangkap, Mama tuh deg-degan. Mama gak makan. Mama berpesan, jangan sampai Novel minum di sana. Takut dikasih obat.”
Namun, tulis Emilda, Novel menanggapinya rileks. Ia menegaskan, siap menghadapi proses hukum. Jikapun ada risiko, itu konsekuensi perjuangan. "Pada saatnya akan begitu. Dan itu harus dipikirkan, diantisipasi secara perasaan. Responsnya gak boleh sedih gak boleh takut. Sesekali marah boleh…hahaha," kata Novel disambut tawa lebar bersama.
"Senang rasanya melihat suami tetap tegar dan riang. Meski ia menghadai cobaan yang tak ringan. Lalu kami juga ngobrol tentang kesukaannya Novel ini nasi kebuli. Mama pernah memasak dan membawakannya ke kantor. Rekan-rekan kerjanya suka."
Jelang akhir percakapan, lanjut Emilda dalam suratnya, Novel berpesan, para penegak hukum harus memiliki integritas. "Upaya-upaya menyerang kita untuk menghinakan, tidak akan menghinakan kita. Yang ada adalah kita yang dimuliakan oleh-Nya. Gak usah khawatir, tegas Novel kepada tiga sahabat yang hadir."
"Ah, cintanya pada kepolisian dan penegak hukum tinggi sekali. Ia bekerja keras siang dan malam. Untuk memperbaiki institusi yang dicintainya itu dari luar. Sebab sulit jika dari dalam," tulis Emilda sebelum menutup dengan ucapan terima kasih kembali atas dukungannya.
(obs)