Jokowi Lepas 143 Tenaga Kesehatan untuk Daerah Tertinggal

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 01:20 WIB
Para tenaga kesehatan ini akan melayani warga di kabupaten tertinggal, perbatasan dan kepulauan terluar di 44 wilayah nusantara.
Presiden Joko Widodo melambaikan tangan kepada para siswa siswi Sekolah Dasar (SD) saat menghadiri Grounbreaking jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) dijalan lingkar selatan. Palembang. Sumsel. Kamis (30/4). (ANTARA FOTO/ Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Acara pelepasan dihadiri oleh Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, dan para pejabat eselon I Kementerian Kesehatan.

Tim yang dilepas ini menurut Nila merupakan para penggerak program Nusantara Sehat gagasan Kementerian Kesehatan. Program ini bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan primer melakui peningkatan jumlah, sebaran, komposisi dan mutu tenaga kesehatan dengan berbasis tim dan melibatkan dokter, bidan, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya.

Dengan 143 tenaga kesehatan ini, maka akan tercakup 44 wilayah capaian program yang terdiri dari kabupaten-kabupaten di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan. Dari 44 wilayah capaian tersebut, terdapat 120 puskemas yang akan menjadi unit capaian program.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, kepala negara dari negara manapun selalu melontarkan berbagai pertanyaan mengenai bagaimana cara menangani sebuah negara dengan total penduduk sekitar 250 juta yang mendiami 17 ribu pulau.

"Pertanyaan dari mereka adalah bagaimana mengelolanya? Bagaimana kamu mendistribusi logistik dan BBM? Bagaimana kamu memberikan pelayanan pendidikan? Bagaimana kamu memberikan pelayanan kesehatan? Banyak yang geleng-geleng," ujar Jokowi dalam sambutannya di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (4/5).

Presiden pun mengaku sadar bahwa ketimpangan antara pembangunan di Jawa dengan daerah-daerah pelosok dan perbatasan sangatlah besar. Ia lantas membandingkan antara Jakarta dan Wamena, Papua, dan Sebatik, Kalimantan Utara.

"Kenapa ada tim Nusantara Sehat? Di Jawa, yang namanya rumah sakit sudah bertebaran di mana-mana, puskesmas di mana-mana. Tapi di perbatasan, di pulau-pulau sebelah timur, lihatlah. Nanti saudara-saudara akan merasakan betapa Indonesia memang negara yang besar. Kita patut bangga, tetapi juga harus tahu bagaimana mengelola agar masyarakat merasa negara mampu memberikan pelayanan yang baik," ujar dia.

Oleh sebab itu, Jokowi merasa sangat bangga melihat tim yang bertekad kuat untuk menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ke seluruh pelosok tanah air.

Jokowi memaparkan, angka kematian ibu melahirkan melonjak menjadi 359 per 100 ribu kelahiran. Sedangkan angka kematian bayi 32 per 1.000 bayi yang hidup. Menurutnya, itulah probelm yang dihadapi Indonesia saat ini.

"Begitu 143 ini ditempatkan, saya dengar semuanya sehat dan senang, satupun tidak ada yang balik, saya kirim yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Terus-menerus. Karena memang dibutuhkan pelayanan kesehatan untuk rakyat di pinggiran, di pulau-pulau," kata Presiden.

Menutup sambutannya, Jokowi mengungkapkan bahwa 143 tenaga kesehatan ini betul-betul ujung tombak untuk implementasi program Nusantara Sehat. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER