Penerimaan Negara Anjlok, Tim Ekonomi Jokowi Dianggap Amatir

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 30 Apr 2015 18:51 WIB
Menurunnya penerimaan negara juga disebut-sebut disebabkan oleh ketidakpahaman tim Presiden Joko Widodo atas apa yang terjadi di 'jalanan'.
Presiden Joko Widodo (tengah) bersiap memimpin rapat terbatas kabinet bidang perekonomian di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (30/10). Ratas kabinet perdana tersebut membahas berbagai persoalan ekonomi Indonesia terkini seperti potensi pendapatan negara dari pajak yang selama ini belum maksimal. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Ekonomi, Drajad Wibowo, menilai Presiden Joko Widodo memiliki tim ekonomi yang amatir. Penilaian tersebut disampaikannya setelah melihat semakin melemahnya kondisi perekonomian di Indonesia.

"Saya melihan timnya Pak Jokowi, baik istana maupun kabinet masih kurang pengalaman. Amatiran," ujar Drajad di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/4).

Dia mencontohkan hal itu terlihat dengan anjloknya penerimaan negara menjadi 13 persen dalam kurun waktu satu bulan terakhir ini. Menurutnya, kondisi itulah yang membuat Indonesia mudah digoyang pasar. "Padahal biasanya 20-25 persen," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin mereka doktor, atau lulusan luar negeri. Tapi ini Indonesia, bung. Harus mengerti apa yang terjadi di jalanan," tegasnya.

Sebelumnya, Poltracking merilis survei yang menyatakan tingginya persentase kurang puasnya masyarakat atas keadaan ekonomi Indonesia saat ini. Sebanyak 42.7 persen menyatakan sangat kurang puas, kemudian 12.9 persen menyatakan sangat tidak puas.

Hal tersebut disebabkan karena tingginya harga kebutuhan pokok yang tidak diimbangi dengan naiknya pendapatan masyarakat, sesuai dengan hasil survei yang menanyakan persoalan pokok yang dialami masyarakat.

Sebanyak 58.8 persen dari responden menjawab harga-harga pokok yang mahal menjadi masalah yang paling utama. Munculnya isu reshuffle, terutama untuk tim ekonomi Presiden Jokowi pun kian santer terdengar karena kondisi tersebut.

"Saya tidak dalam posisi apakah itu harus diganti. Saya berada diluar. Tapi itu taruhannya negara, dan berdampak ke rakyat," tegasnya. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER