Lima Catatan NasDem untuk Nilai Kinerja Menteri

Helmi Firdaus & Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 08:28 WIB
Bukan hanya soal Nawa Cita dan program kerja, menteri Kabinet Kerja juga diminta memiliki inovasi dalam mencari solusi atas persoalan yang muncul di publik.
Sejumlah menteri bersiap sebelum acara Pelantikan Menteri Kabinet Kerja di Istana Negara, Jakarta, Senin, 27 Oktober 2014. Presiden Joko Widodo melantik 34 Menteri dan dua Wakil Menteri. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai NasDem menyerahkan keputusan mengenai usul reshuffle Kabinet Kerja sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo. Ketua DPP NasDem Taufik Basari mengatakan, dirinya mencatat empat poin penting yang harus menjadi landasan dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri Kabinet Kerja.

Pertama, menteri harus mendasari kerjanya dengan mengikuti Nawa Cita sebagai visi Jokowi dalam pemerintahan. Kedua, Nawa Cita tersebut harus diimplementasikan lewat program kerja yang memiliki pencapaian terukur.

Ketiga, kata Taufik, perlu ada inovasi dalam setiap program dan kebijakan yang dibuat menteri. "Oke semua  menteri pasti punya program, tetapi kalau biasa-biasa saja, tidak ada inovasi atau gebrakan yang bisa disebut sebagai prestasi, tentu enggak akan menjadi catatan kami. Jadi penting bagi menteri untuk membuat prestasi," ujar Taufik kepada CNN Indonesia, Senin malam (4/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keempat, menteri harus mampu menjawab setiap persoalan yang timbul ketika menjalankan tugas dan berhasil mencari solusi atas masalah tersebut. "Hal ini penting untuk menjawab keluhan publik terhadap pemerintah," tutur Taufik.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella menambahkan, para menteri Kabinet Kerja juga harus mengimbangi gerak cepat Jokowi. Karena selama ini Jokowi dikenal melakukan aktivitas dan mengambil kebijakan yang serba cepat. Meski dalam beberapa hal, sejumlah pihak menilai Jokowi lambat merespons persoalan.

"Menteri harus punya tipe kerja seperti Jokowi, gesit dan cepat. Jadi mereka harus mampu menerjemahkan kerja Jokowi," kata Rio.

Rio menuturkan, waktu enam bulan sejak dilantik pada 27 Oktober 2014 sudah cukup untuk bisa menilai kinerja menteri Kabinet Kerja. "Bisa dinilai menteri mana yang bisa menerjemahkan cara kerja Jokowi ke dalam cara kerja mereka," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan menghelat pertemuan dengan Jokowi untuk mengusulkan reshuffle Kabinet Kerja. Pertemuan akan dilakukan pekan ini menanti jadwal Presiden. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER